Sambutan Presiden saat Silaturahim Ulama Pondok Pesantren dan Peresmian Pembukaan Pasanggiri Nasional serta Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD, Selasa 8 Agustus 2017

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 Agustus 2017
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 7.578 Kali
Logo-Pidato2Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh,
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirabbil’alamin assholaatu wassalamu’alaikum Alaa asrafil anbiyaa’ wal mursaliin sayyidina wahabibina wa syafiina wa Maulana Muhammadin, wa’ala aalihi wasohbihi ajma’in amma ba’du.
 
Yang saya hormati Yang Mulia Guru Besar Persinas ASAD Bapak KH Abdul Azis Sulton Aulia. Yang saya hormatiYang Mulia para Ulama yang hadir pada kesempatan pagi hari ini. Yang saya hormati Ketua Umum PB Persinas ASAD Bapak Brigjen TNI  (Purn) Ir. H Agus Susarso. Yang saya hormati Bapak Kyai Haji Kasmudi Assidiqi. Yang saya hormati seluruh peserta Pasanggirinas dan peserta Kejurnas Remaja Persinas ASAD tahun 2017. Bapak, Ibu, hadirin, hadirat yang saya hormati.

 
Pertama-tama, saya ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Persinas ASAD yang telah ikut memelihara, ikut merawat, ikut menjaga tradisi warisan leluhur kita, seni bela diri pencak silat.
 
Tanpa kesadaran kita untuk menjaga untuk menjaga, untuk merawat seni tradisi pencak silat ini kita akan kehilangan sebuah karakter karena semua negara juga memiliki. Inilah sebuah karakter bangsa yang harus kita rawat yang harus kita jaga bersama-sama.
 
Mungkin 7, 8, atau 9 tahun yang lalu, saat ada Kejurnas Persinas ASAD di kota Solo. Saat itu saya masih menjadi walikota, saya juga membuka saat itu kejuaraan. Dan sekarang, hari ini saya membuka lagi tetapi sudah judulnya ganti. Sudah bukan walikota tapi sudah presiden. Jadi Presiden membuka Kejurnas Remaja Persinas ASAD di tahun 2017 ini.
 
Saya ingin mengingatkan kepada kita semuanya, menyadarkan kepada kita semuanya bahwa sekarang ini telah terjadi pergeseran. Ada pergeseran, ada perubahan global yang begitu sangat cepatnya. Saya memperkirakan dalam 5-10 tahun yang akan datang, akan ada sebuah landscape politik dan landscape ekonomi yang berubah. Terutama anak-anak muda kita, remaja-remaja kita. Banyak yang nantinya sudah tidak baca koran lagi, sudah tidak melihat TV lagi. Ssemuanya hanya pegang satu, pegang satu benda yang namanya smartphone, handphone, gadget, gawai, pegangnya hanya itu.
 
Mau melihat TV, lihatnya di situ. Lihat netflix, mau lihat video, mau lihat apa pun ada di situ. Mau melihat berita, bukan baca koran tapi lihat online di situ. Online, baca, online, baca.
Inilah, pergeseran inilah akan adanya perubahan inilah yang harus kita sadari semuanya, harus kita waspadai. Jangan sampai anak-anak kita terintervensi oleh karakter-karakter yang tidak baik, terintervensi oleh peradaban-peradaban barat yang bisa merubah karakter budaya kita yang berjalan sudah berjalan dengan baik dan ini dikagumi oleh negara-negara lain. Budi pekerti, Budi Luhur kita, kesopanan kita, kesantunan kita, inilah kekuatan negara kita Indonesia.
Nilai-nilai keislaman, nilai-nilai Islami kita, nilai-nilai keindonesiaan kita, ini dikagumi oleh negara-negara lain.
 
Saya bertemu dengan raja, saya bertemu dengan Perdana Menteri, saya bertemu dengan Presiden dari negara lain. Ketemu Raja Salman, Sri Baginda Raja Salman saya bercerita mengenai yang kita miliki 17.000 pulau yang miliki, 17.000 pulau yang dimiliki oleh negara kita Indonesia. Saya bercerita mengenai 714 suku yang bermacam-macam yang majemuk yang dimiliki oleh bangsa kita Indonesia. Kita memiliki 1.100 lebih bahasa lokal, bahasa daerah yang negara lain tidak punya.
Sri Baginda Raja sama juga kaget saat itu bahwa Indonesia memiliki 714 suku. Beliau kaget. Beliau  menyampaikan bagaimana mengelola keragaman suku yang begitu banyaknya, apakah ada gesekan atau tidak. Ya saya jawab, ya biasa dalam sebuah keluarga besar, 250 juta penduduk Indonesia, kalau ada gesekan dikit-dikit wajar.
Tapi bagaimana kita menyelesaikan dengan silaturahim, bagaimana kita menyelesaikan dengan tabayun. Bagaimana persaudaraan kita ini terus kita jaga. Ukhuwah islamiyah kita, kita jaga, ukhuwah Wathoniyah kita, kita jaga. Dan lebih besar lagi ukhuwah Basyariyah kita juga kita jaga. Inilah kekuatan negara kita.
Saya ketemu juga dengan Emir Uni Emirat Arab Syekh Muhammad, saya ceritakan hal yang sama. Saya bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim, saya sampaikan hal yang sama mengenai 714 suku, mengenai 17.000 pulau mengenai 1.100 lebih bahasa lokal kita. Saya bertemu terakhir dengan Dr. Ashraf Ghani, Presiden Afghanistan, saya ceritakan hal yang sama. Beliau kaget betul.
 
Dan beliau berpesan kepada saya, Dr Ashraf Ghani Presiden Afghanistan yang sekarang, Presiden Jokowi hati-hati mengelola keragaman suku yang ada di Indonesia, agama berbeda, sukunya 714, bahasa daerahnya 1.100 lebih, hati-hati. Di Afghnistan, itu hanya ada 7 suku. Dulu ada yang bertikai 2, yang satu membawa dari luar, yang satu membawa dari luar, akhirnya perang dan sampai sekarang, beliau menyampaikan, sudah sangat sulit untuk didamaikan karena sekarang sudah berpecah lagi menjadi 40 kelompok.
Beliau meminta kepada kita Indonesia untuk mengirimkan ulama dan menteri kesana dalam rangka memberikan pengalamannya bagaimana Indonesia bisa mempersatukan 714 suku yang ada. Inilah kekaguman negara lain terhadap kita.
 
Tetapi, hati-hati sekarang ini yang namanya media sosial. Hati-hati, terutama remaja-remaja kita kalau membuat status, hati-hati, apakah menyinggung orang lain, apakah bisa menyebabkan sakit hatinya orang lain. Itu harus dihitung. Apalagi niatnya langsung ingin mencela, ingin mencemooh, ingin menjelekan, itu selalu saya sampaikan dimana-mana, jangan.
Selalu saya ingatkan, kita ini saudara, saudara sebangsa dan setanah air. Jangan lupakan itu.
….
Yang pertama yang ingin saya sampaikan, pemerintah sekarang ini baru fokus dan konsentrasi menyelesaikan hal yang fisik. Harus saya sampaikan apa adanya. Dengan pertumbuhan ekonomi yang alhamdulillah kalau dibandingkan dengan negara-negara besar G20, kita berada pada kelompok 3 yang terbaik. Ini patut kita syukuri.
Coba dilihat, kita hanya kalah dari India dan Tiongkok (RRC), Korea Selatan, Meksiko, Jerman, Uni Eropa, Amerika, Arab Saudi, Jepang semuanya di bawah kita jauh. Ini yang sering kita tidak mneyadari dan tidak mensyukuri.
Marilah kita mensyukuri yang diberikan Allah kepada kita denganpertumbuhan ekonomi seperti ini meskipun pertumbuhan ekonomi dunia sekarang ini memang sangat melambat dan sangat tidak baik. Tetapi negara kita masih pada posisi di atas 5. Baru kemarin diumumkan lagi untuk kuartal yang kedua 2017, alhamdulillah berada pada masih berada pada posisi di atas 5,yaitu 5,01 persen. Ini patut kita syukuri.
Inflasi juga sama. Inflasi itu artinya apa sih? Inflasi itu artinya kalau ada pertumbuhan ekonomi dan inflasi di bawah itu, artinya ada keuntungan masyarakat di dalam daya beli membeli sesuatu. Kalau dulu inflasi 8-9, sekarang sudah bisa ditekan. 2015, 3,35, 2016 alhamdulillah 3,02, artinya pengendalian harga ini bisa kita lakukan dengan baik, alhamdulillah.
 
Kemudian kembali pada infrastruktur. Memang kita baru bekerja fokus untuk menyelesaikan infrastruktur. Kenapa? Ini merupakan hal yang basic, hal yang sangat mendasar sekali dalam rangka persaingan kita dengan negara-negara yang lain.
Perbatasan yang kita perbaiki, pelabuhan-pelabuhan besar yangkita bangun meskipun belum selesai tapi terus akan kita kerjakan agar segera selesai. Jalan tol di luar jawa juga dimulai, jalur kereta api di luar Jawa kita mulai, air port di pulau-pulau terpencil juga bisa beberapa kita selesaikan alhamdulillah dalam 3 tahun ini. Dengan ini apa yang akan kita peroleh? Akan terjadi mobilitas barang dan mobilitas orang yang bisa nantinya menurunkan harga-harga bahan pokok di seluruh tanah air.
Memang, memang belum selesai jadi belum dirasakan oleh masyarakat, memang belum. Tetapi kalau ini nanti semuanya tersambungkan dan insya allah sesuai dengan target yang kita kerjakan, saya meyakini bahwa harga-harga diseluruh tanah air ini akan terkendali dan pada posisi yang bisa bersaing dengan negara-negara lain.
 
Setelah infrastruktur selesai atau dalam proses akan selesai, pemerintah akan masuk ke dalam pembangunan sumber daya manusia. Karena kalau barang-barang yang tadi saya sebutkan, airport, pelabuhan, jalan tol, jalur kereta api ini selesai, kemudian sumber daya manusianya tidak disiapkan, karakter anak-anak kita tidak kita siapkan, etos kerja anak-anak kita tidak mulai kita latih, baik di pondok pesantren, baik di diniyah, baik di sekolah-sekolah SD-SMP-SMA/SMK, di universitas tidak kita siapkan secara baik, percuma yang fisik-fisik tadi. Karena apapun yang kita miliki, sumber daya alam yang besar yang kita miliki tanpa didukung oleh kekuatan sumber daya manusia yang baik, yang mempunyai karakter yang kuat, yang namanya sumber daya alam itu malah bisa menjadikan kita malas, manja dan tidak memiliki etos kerja yang baik.
Inilah yang harus kita siapkan karena tanpa itu negara ini tidak akan menjadi sebuah negara yang kuat. Saya selalu menyampaikan kepada menteri-menteri bahwa kekuatan terbesar kita ada di sumber daya manusia.
Oleh sebab itu, misalnya seperti SMA atau SMK, kita jangan terlalu rutinitas. Kita jangan terlalu monoton. Di SMK coba, kita sudah berapa puluh tahun jurusnannya selalu jurusan bangunan, selalu jurusan mesin, selalu jurusan listrik, padahal dunia sudah berubah begitu sangat cepatnya. Mengapa tidak berganti jurusan megatronika, mengapa tidak jurusan logistik, mengapa tidak jurusan retail, mengapa tidak jurusan animasi, mengapa tidak jurusan e-sport. Di dampingi oleh karakter-karakter yang baik, jurusan-jurusan ini akan menjadi kekuatan negara kita.
Fakultas juga sama, saya selalu menyampaikan kepada Menteri Dikti, kepada rektor kalau saya ketemu, jangan kita juga terpaku pada jurusan-jurusan, yang kalau di universitas jurusannya apa, jurusan ekonomi, benar? Jurusan hukum, jurusan sospol. Kenapa kita tidak membangun jurusan-jurusan yang dibutuhkan sekarang ini, misalnya jurusan human resources development, pengembangan sumber daya manusia. Misalnya, jurusan retail management, misalnya jurusan logistic management, misalnya jurusan green building, karena ke depan memang itu yang akan menjadi kekuatan kita untuk bersaing dengan bangsa-bangsa yang lain.
 
Saya senang sekali bahwa basic karakter ini sudah diisi oleh pondok pesantren-pondok pesantren, utamanya Pondok Pesantren LDII. Ilmu tanpa iman dan takwa juga percuma, tidak ada artinya.
 
Dan saya senang, karena tadi sudah disampaikan, silat ini bukan, Pak Kyai tadi sampaikan, silat ini bukan ingin mengadu manusia dengan manusia tapi kita ingin memberikan sebuah karakter kuat pada remaja-remaja kita. Berani bersaing, berani bertanding, berani berkompetisi, memiliki etos kerja, memiliki produktivitas, memiliki akal budi luhur yang baik, memiliki budi pekerti yang baik.
 
Inilah kekuatan negara kita yang itu  dilihat oleh negara lain sebagai sebuah potensi yang harus diwaspadai oleh negara lain. Karena  di dalam konferensi-konferensi besar di seluruh dunia, ketemu dengan perdana menteri, presiden, maupun raja, saya selalu sampaikan Indonesia adalah negara besar dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Ini kekuatan kita, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Tetapi, hati-hati, kekuatan ini harus kita pakaiuntuk membangun negarayang kita cintai ini.
Saya ingin ada satu orang pendekar remaja, coba tunjuk jari maju ke depan. Enggak apa-apa, yang di sana boleh, yang di sana boleh, maju, tunjuk jari dulu maju. Masa pendekar enggak ada yang berani maju. Silakan maju satu.
(dialog 1)
Silakan maju, jangan dipaksa-paksa, maju.
Sini, maju sini.
Sini, enggak usah takut. Enggak usah takut presidennya enggak diktator kok.
Sekarang di medsos itu kan banyak yang menyampaikan, Presiden Jokowi itu otoriter, diktator. Masa wajah seperti kayak gini wajah diktator.
Silakan dikenalkan dulu.
(dialog 2)
Baiklah bapak,ibu dan saudara-saudara sekalian yang saya hormati. Untuk kedua tadi Pak Anton dan Adik Gladis tadi yang sudah maju meskipun tidka menjawab apa-apa tetap saya beri hadiah sepeda.
 
Terakhir, dengan mengucap bismillahirahmanirahim secara resmi saya buka Pasanggiri Nasional dan Kejuaraan Nasional Remaja Persinas ASAD tahun 2017.
Terima kasih,
Wassalamualaikum warahamtullahi wabarakatuh.
Transkrip Pidato Terbaru