Pengantar Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas tentang Strategi Kebijakan Memperkuat Cadangan Devisa di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa, 31 Juli 2018
Saya minta 2 hal penting yang utama yang perlu diperhatikan, kita perhatikan bersama-sama, yaitu pengendalian import dan peningkatan ekspor.
Pada Ratas sebelumnya saya juga minta agar mandatori pemakaian biodiesel untuk segera dijalankan. Dan saya minta setiap waktu update-nya. Karena data yang saya terima, berpotensi menghemat devisa dari import BBM ini sangat besar sekali, yaitu 21 juta dolar setiap harinya.
Saya juga minta dievaluasi lagi secara detil impor, detail, ini harus detail, barang-barang yang tidak bersifat strategis yang perlu kita setop dulu atau dikurangi atau diturunkan.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah mengenai peningkatan penggunaan kandungan dalam negeri atau TKDN. Ini yang sudah saya kira 1,5 tahun atau 2 tahun yang lalu kita bicarakan tapi dalam implementasi, dalam pelaksanaan ini masih setengah-setengah. Serta, terus mendorong pertumbuhan industri substitusi impor. Saya kira kemarin sudah saya sampaikan khususnya industri hulu yang menghasilkan bahan baku, saya kira ini sangat perlu sekali.
Kemudian, terkait dengan peningkatan ekspor kita juga harus memiliki strategi yang detil produk-produk ekspor apa saja yang perlu kita perkuat, yang perlu kita tingkatkan dan juga fokus melihat kendala yang dihadapi eksportir di negara-negara yang menjadi tujuan utama ekspor kita.
Kemarin kita telah bertemu dengan eksportir-eksportir kecil, sedang, dan besar. Ada beberapa hal yang nanti secara detil akan saya sampaikan. Dan kalau memang ada hambatan-hambatan perdagangan saya juga minta agar segera diselesaikan.
Yang terakhir, perlu saya tekankan sekali lagi bahwa situasi negara sekarang ini butuh dolar. Oleh sebab itu, saya minta seluruh kementerian lembaga betul-betul tidak ada yang ingin main-main dan tidak serius menghadapi ini.
Semuanya harus serius menghadapi ini. Dan juga saya enggak mau lagi bolak-balik rapat, bolak-balik rapat tapi pelaksanaan implementasi tidak berjalan dengan baik.