Tukin Naik Jadi 80%, Presiden Jokowi: Pemerintah Akan Tambah 450 Posisi Baru Untuk TNI

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Oktober 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 1.450 Kali

Presiden Jokowi melakukan inspeksi pasukan pada Upacara Peringatan HUT ke-74 TNI, di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (5/10) pagi. (Foto: Agung/Humas)

Setelah menambahkan 60 jabatan untuk perwira tinggi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pemerintah juga akan menambah lebih dari 450 posisi baru untuk perwira TNI berpangkat kolonel, dan 300 lebih posisi baru untuk perwira TNI.

Penegaskan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan amanat pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Tentara Nasional Indonesia (TNI) Tahun 2019, di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (5/10) pagi.

“Pemerintah saat ini juga sedang melakukan harmonisasi rancangan peraturan Presiden tentang organisasi TNI yang akan menambah lebih dari 450 posisi baru untuk perwira berpangkat kolonel dan 300 lebih posisi baru untuk perwira tinggi TNI,” kata Presiden.

Menurut Presiden, pemerintah juga terus menambah jumlah alutsista (alat utama sistem persenjataan) untuk memenuhi target kekuatan pokok minimum tahap kedua. Peningkatan kemandirian industri pertahanan nasional juga terus diusahakan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang nomor 16 tahun 2012 serta pendidikan dan pelatihan prajurit TNI untuk mendukung profesionalisme prajurit.

Sementara untuk meningkatkan kesejahteraan dan fasilitas kerja bagi prajurit TNI, menurut Presiden, pemerintah telah menaikkan anggaran pertahanan dari Rp121 triliun pada tahun 2019 menjadi lebih Rp131 triliun pada 2020.

“Pemerintah terus mengupayakan kredit perumahan untuk prajurit hingga jangka waktu 30 tahun dan akan meningkatkan tunjangan kinerja (tukin) TNI menjadi 80% di tahun 2020,” tegas Presiden Jokowi.

Harus Makin Maju

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menegaskan, cita-cita kita untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia harus didukung angkatan perang yang kuat. Oleh karena itu, Presiden menyampaikan bahwa belanja pertahanan diarahkan menjadi investasi pertahanan.

“Pemanfaatan teknologi tinggi ke depan tidak bisa ditawar-tawar lagi,” ucap Presiden Jokowi seraya menambahkan, rencana strategis kekuatan pokok minimum, minimum essential forces, tahap ketiga periode 2019-2024 segera difinalkan. Demikian pula rencana jangka panjang hingga 100 tahun Indonesia merdeka.

Presiden Jokowi juga menegaskan, di dalam era yang penuh dengan kemajuan teknologi alutsista yang digunakan TNI harus semakin maju dan SDM TNI juga harus semakin tangguh, semakin adaptif dan berjiwa sapta marga.

Dalam kaitan ini sebagai panglima tertinggi TNI, Presiden Jokowi memerintahkan agar pertama prajurit TNI masa depan harus memiliki kemampuan adopsi dan adaptasi teknologi baru serta menjunjung tinggi kemandirian strategis alutsista produk dalam negeri.

Yang kedua, lanjut Presiden, prajurit TNI tidak boleh lagi terjebak dalam ego matra. TNI harus mampu bersinergi dengan Kementerian dan Lembaga seperti Polri, BNPT, BNPB dan Bakamla.

Ketiga, prajurit TNI wajib menjaga kemanunggalan TNI bersama rakyat melalui Operasi Bhakti dan program tentara manunggal membangun desa.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah Kalla, Presiden ke- 5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, istri Presiden ke-4 RI Shinta Abdurrahman Wahid, Wakil Presiden terpilih 2019-2024 K.H. Ma’ruf Amin, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD RI La Nyala Mattaliti, para menteri kabinet kerja, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan para Kepala Staf TNI dan Kapolri. (HIM/AGG/ES)

 

Berita Terbaru