Tunjukkan Komitmen, Indonesia Undang 56 Pemimpin Dunia Hadiri KTT Luar Biasa OKI

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 3 Februari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 26.264 Kali
Menlu, Mensesneg, Seskab, dan Menag menginformasikan hasil Ratas (3/2). (Foto: Humas/Deni)

Menlu, Mensesneg, Seskab, dan Menag menginformasikan hasil Ratas (3/2). (Foto: Humas/Deni)

Mengawali konferensi pers usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Oganisasi Konferensi Islam (OKI), Sekretaris Kabinet menyampaikan bahwa KTT Luar Biasa OKI ke-5, yang akan diselenggarakan di Jakarta dan mengundang kurang lebih 56 kepala negara/kepala pemerintahan pada tanggal 6-7 Maret 2016.

Sementara itu, Menlu Retno Marsudi menyampaikan rangkaian acaranya akan terdiri dari pertemuan Senior Official Meeting (SOM) yang dilanjutkan dengan Pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri pada tanggal 6 Maret. Kemudian, tanggal 7 Maret akan diselenggarakan KTT-nya itu sendiri. 

Ada beberapa alasan mengapa KTT ini sangat penting, menurut Menlu Retno, bagi Indonesia, OKI, dan juga dunia.

“Pertama adalah kondisi Al Quds tidak juga membaik saat ini. Yang kedua adalah negosiasi dalam konteks kuartet sudah berhenti sejak Mei 2015. Yang ketiga adalah bahwa situasi dunia saat ini sangat dinamis sehingga terjadi distraksi isu yang dikhawatirkan akan menjadikan isu Palestina ini menjadi tersingkirkan,” jelas Menlu Retno.

Hal ini penting sekali bagi penyelenggaraan KTT karena permintaan Palestina dan juga Sekjen OKI maka Indonesia akan menjadi tuan rumah. “Buat Indonesia sendiri ini adalah bentuk dari komitmen Indonesia terhadap pencapaian dan stabilitas dunia dan sekaligus menerjemahkan mandat dari konstitusi kita,” jelas Menlu. KTT ini, tambah Menlu, juga diharapkan dapat menghasilkan perkuatan dukungan OKI dari dunia internasional terhadap penyelesaian masalah Palestina.

Menlu Retno juga menyampaikan bahwa alasan kedua juga membuat suatu terobosan strategi kembali proses perdamaian di Timur Tengah ataupun mengenai isu Palestina. “Tentunya apa yang kita lakukan ini sejalan dengan yang dilakukan Presiden RI terus menyampaikan pesan damai di Timur Tengah dan menyampaikan kesediaan Indonesia untuk berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah,” sambung Retno.

Hasil KTT sendiri pertama adalah support political statement dan yang kedua adalah action-oriented. Menlu juga menyampaikan bahwa mulai tanggal 9 Februari akan pertemuan awal antara Indonesia, Palestina dan Sekjen OKI dalam hal penyelenggaraan KTT tersebut.

Menteri Sekretaris Negara menambahkan bahwa salah satu pesan yang ingin disampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang damai dan dapat menyelenggarakan KTT dengan sukses.

Untuk kegiatan lainnya, Menteri Agama juga mempersiapkan beberapa kegiatan pendukungnya didukung oleh Kemensetneg, Kementerian Pariwisata, dan Badan Ekonomi Kreatif. “Selain Bu Menlu menyiapkan konferensinya berbagai side event-nya ini, antara Kementerian Agama didukung oleh Kementerian Pariwisata, Badan Ekonomi Kreatif, dan juga Setneg yang menyiapkan,” jelas Mensesneg.

Di akhir konferensi pers, Seskab sampaikan bahwa karena tanggal 6 itu hari minggu dan kita ingin menunjukkan kepada dunia kita adalah negara yang damai. “Karena itu adalah car free day tetap diadakan seperti biasa,” pungkas Seskab akhiri konferensi pers.

(EN/FID)

Berita Terbaru