Uji Mobile Lab BSL-2, Menristek Hargai Dukungan Swasta dan BUMN dalam Inovasi Penanggulangan Covid-19

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Juni 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.433 Kali

Menristek saat melakukan peninjauan dalam acara uji coba Mobile Lab BSL-2 Selasa (16/6). (Foto: BPPT).

Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meresmikan penggunaan fasilitas kesehatan pendukung uji Covid-19 dalam bentuk Mobile Lab BSL-2 untuk Rumah Sakit Mohammad Ridwan Meuraksa (RS MRM) di Provinsi DKI Jakarta, Selasa (16/6).

Laboratorium bergerak ini dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk memenuhi ketentuan World Health Organization (WHO) yang mewajibkan standar minimal Biosafety Laboratory Level 2 untuk penanganan Covid-19.

Pengoperasian Mobile Lab BSL-2 BPPT ini menjadi bukti inovasi dalam negeri sudah dapat menggantikan permintaan impor terkait penanganan Covid-19 sekaligus juga dalam rangka mewujudkan target 10.000 tes Covid-19 per hari seperti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Dalam kesempatan itu, Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada berbagai pihak (Swasta dan BUMN) yang sudah mempercayakan inovasi dalam negeri untuk menggantikan permintaan impor dalam membantu penanganan Covid-19.

“Sebenarnya kebutuhan Mobile BSL-2 ini memang idealnya adalah untuk memenuhi kebutuhan daerah-daerah terutama di luar Pulau Jawa yang keberadaan Lab BSL-2 sangat sedikit dan biasanya pasti adanya di ibukota provinsi,” ujar Menristek.

Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa kadang-kadang episentrum atau pusat penyebarannya bisa saja terjadi tidak langsung di ibukota provinsi tapi mungkin di daerah, kabupaten, kota yang jauh dari ibukota provinsi.

“Karena strategi saat ini adalah testing dan tracingtesting ini menjadi sangat penting terutama untuk PCR,” ungkap Menristek.

Sementara itu, Kepala BPPT Hammam Riza dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan sistem yang diterapkan dan tipe reagen yang digunakan, Mobile Lab BSL-2 ini mempunyai kapasitas pemeriksaan sekitar 120 spesimen per 12 jam.

“Mobile Lab BSL-2 ini juga dilengkapi dengan 2 swab chamber, sehingga diharapkan Lab Mobile BSL2 ini dapat memberikan penguatan kapasitas pemeriksaan specimen Covid-19 di wilayah DKI,” terang Hammam.

Selain itu disebutkan, Lab Mobile BSL-2 ini juga dilengkapi dengan aplikasi Pantau Covid (PC-19) yang akan memudahkan masyarakat untuk melakukan swab test, dan registrasi online, serta mendapatkan jadwal waktu dan urutan untuk swab test.

“Untuk mendukung kelengkapan data dan proses pelaporan hasil, Lab Mobile BSL-2 ini juga dilengkapi dengan aplikasi SIM BSL2, suatu aplikasi perangkuman data hasil pemeriksaan PCR yang telah mendapatkan verifikasi dari tenaga medis dan siap untk diteruskan ke dalam sistem pelaporan nasional,” ujar Hammam.

Perlu diketahui, Mobile Lab BSL-2 merupakan salah satu hasil Inovasi TFRIC-19 yang patut mendapatkan apresiasi dan menjadi kebanggaan. Laboratorium ini didisain oleh putra putri Indonesia, dalam waktu relatif singkat.

Pengembangan  Mobile Lab BSL-2 ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas pengujian Covid-19. Dengan adanya laboratorium portabel seperti ini, pengujian dapat dilakukan di berbagai daerah yang belum memiliki laboratorium standar BSL-2.

Dengan fasilitas ini, sampel Covid-19 dapat segera dianalisis tanpa perlu mengirimkan sampel ke pusat atau ke kota yang lebih besar.

Hadir dalam acara ini antara lain Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, KASAD, Jend. TNI Andika Perkasa, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Eko Margiyono, Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo, Kepala RS Ridwan Meuraksa, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Sebagai informasi, juga dilakukan penandatanganan PKS operasionalisasi Lab Mobile BSL-2 antara BPPT, Dinas Kesehatan Provinsi DKI dan Kodam Jaya, diikuti dengan penandatanganan berita acara pinjam pakai Lab BSL2 antara BPPT dengan RS. Ridwan Meuraksa.

Mobile Lab BSL-2

Mobile Lab BSL-2 merupakan salah satu hasil Inovasi BPPT dan TFRIC-19 yang patut mendapatkan apresiasi dan menjadi kebanggaan.

Mobile Laboratorium ini didesain oleh putra-putri Indonesia, dalam waktu relatif pendek. Dengan semangat kebersamaan yang tinggi, para perekayasa berhasil mendesain Mobile BSL-2 dalam waktu 10 hari, dan proses manufaktur bersama mitra selama 19 hari.

Mobile Lab BSL-2 dibangun dengan memanfaatkan container 20 feed, laboratorium disain untuk 2 ruangan, yaitu anteroom dan main room, yang dilengkapi dengan negative pressure dan sistem interlock. Fasilitas Biosafety Cabinet, Autoclave dan PCR, serta peralatan pendukung lain, menjadikan Lab BSL-2 ini telah memenuhi bersyaratan Biosatey Level 2 plus (BSL 2 enhance).

Dengan sistem yang diterapkan dan tipe reagen yang digunakan, mobile Lab BSL-2 ini mempunyai kapasitas pemeriksaan SWAB sekitar 120 spesimen per 12 jam.

Dilengkapi dengan 2 swab chamber diharapkan Lab Mobile BSL-2 ini dapat memberikan penguatan kapasitas pemeriksaan specimen Covid-19 di wilayah DKI.

Selain itu, Lab Mobile BSL-2 ini juga dilengkapi dengan aplikasi Pantau Covid (PC-19), yang akan membantu atau memudahkan anggota masyarakat yang akan melakukan swab test, melakukan registrasi on line untuk mendapatkan jadwal waktu dan urutan untuk swab test. Untuk mendukung kelengkapan data dan proses pelaporan hasil, Lab Mobile BSL-2 ini juga dilengkapi dengan aplikasi SIM BSL-2, suatu aplikasi perangkuman data hasil pemeriksaan PCR yang telah mendapatkan verifikasi dari tenaga medis dan siap untuk diteruskan ke dalam sistem pelaporan nasional.

Hadir dalam acara ini antara lain Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, dan Kepala BPPT Hammam Riza. (Humas BPPT/EN)

Berita Terbaru