Untuk Bangun Bandara dan Sarana Lain di Arfak, Presiden Target Selesai 2-3 Tahun

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 Oktober 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 865 Kali

Presiden memberikan penjelasan terkait pembangunan saat kunjungan kerja di Kampung Irai, Distrik Anggi Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Minggu (27/10). (Foto: Humas/Oji)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa bahagia dan haru dapat bertemu masyarakat di Lapangan Bola Irai, Kampung Irai, Distrik Anggi Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Minggu (27/10), pukul 10.00 WIT.

“Tadi sudah disampaikan oleh Pak Bupati kepada saya, Pak Gubernur, mengenai yang pertama. Jalan antara Manokwari dan Pegunungan Arfak, yang tadi Pak Bupati menyampaikan, minta segera diselesaikan dan diaspal,” ujar Presiden awali sambutan.


Lebih lanjut, Presiden menyampaikan akan segera menyelesaikan permohonan tersebut agar barang-barang pertanian, produk-produk pertanian, yang berasal dari Pegunungan Arfak, bisa dijual di Manokwari.

Saat bertanya ke Bupati, Presiden menyampaikan bahwa produk pertanian seperti wortel, kentang, kol, daun bawang, bawang putih, dan bawang merah dapat dibawa dari Arfak ke Manokwari.

Sektor lain, lanjut Presiden, seperti pariwisata agar orang-orang bisa berdatangan, berbondong-bondong dari Manokwari dan provinsi seluruh tanah air untuk melihat keindahan danau Anggi. “Tadi saya sudah lihat dari atas, itu sangat indahnya danau itu,” ujar Presiden.

Berkaitan dengan bandar udara (bandara), Presiden minta untuk diberikan waktu selama dua tahun, untuk menyelesaikan airport yang ada di Arfak sehingga semuanya terbuka dan masyarakat bisa pergi ke mana pun. “Airport adalah sebuah sarana transportasi yang sangat penting bagi penduduk yang ada di sini untuk bisa lebih maju ke depan,” tutur Presiden seraya menambahkan Bupati juga menyampaikan kebutuhan mengenai rumah sakit, puskesmas, dan pasar.

Sekali lagi, Presiden menyampaikan untuk pembangunan akan diberikan paling tidak dua atau tiga tahun.

Pemekaran

Saat menjawab mengenai pemekaran kampung, Presiden meminta untuk mencatat dan mengurus permintaan tersebut. “Ya, nanti biar Pak Mendagri tindak lanjuti yang tadi disampaikan oleh Pak Bupati,” ujar Presiden menjawab permohonan Bupati Pegunungan Arfak.

Sementara itu, mengenai pemekaran distrik dan kabupaten, Presiden meminta ditunda dahulu karena satu per satu masalah harus diselesaikan. “Nanti kita lihat lagi, dua tahun, saya evaluasi. Nanti, kalau masih ada yang perlu diselesaikan, nanti akan kita kerjakan,” ujar Kepala Negara.

Di akhir sambutan, Presiden mengungkapkan kembali rasa bahagia, berada di antara warga di Pegunungan Arfak ini. “Salam semuanya, untuk yang tidak bisa hadir, di lapangan ini. Sekali lagi, sampaikan rasa cinta saya kepada seluruh masyarakat, seluruh keluarga, yang ada di Pegunungan Arfak,” pungkas Presiden. (AIT/OJI/EN)

Berita Terbaru