Untuk Manajemen Lalu Lintas, Cuti Bersama Lebaran Diusulkan Tambah 2 Hari

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 April 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 18.746 Kali
Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi memberi keterangan kepada wartawan usai Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/4) sore. (Foto: Humas/Jay)

Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi memberi keterangan kepada wartawan usai Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/4) sore. (Foto: Humas/Jay)

Guna kepentingan manajemen lalu lintas, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengusulkan agar cuti bersama Idulfitri tahun ini (1439H/2018M) ditambah 2 (dua) hari dari yang sudah ditentukan pemerintah, yaitu 13, 14, dan 18 Juni 2018.

“Diusulkan Kapolri liburnya ditambah tanggal 11 dan 12 karena dengan ada dua hari kejepit ini dikhawatirkan malah boros dan juga manajemen lalu lintasnya hanya 2 libur itu agak sulit,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi K. Sumadi kepada wartawan usai Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/4) sore.

Usulan tersebut, menurut Menhub, nantinya akan dibahas di tingkat Menko.

Sebagaimana diketahui, dalam kalender resmi pemerintah telah diumumkan bahwa cuti bersama Idulfitri 1439 akan dilaksanakan pada 13, 14, 18, dan 19 Juni. Sementara 15 dan 16 Juni merupakan hari libur Idulfitri, dan 17 Juni libur hari Minggu.

Tol Jakarta-Surabaya

Kementerian Perhubungan sendiri, menurut Budi, sudah merencanakan tanggal 13 dan 14 Juni itu melarang angkutan tiga sumbu, disamping juga pada minggu akhir pulang. “Ada beberapa hari kita juga menetapkan tanggal 28, 29, 30 sebagai angkutan berat tidak bisa beroperasi,” ungkapnya.

Menhub merekomendasi beberapa hal, diantaranya terkait banyaknya angkutan motor dan angkutan mobil, maka diusulkan mudik gratis, baik dilakukan dengan motor, bus, kereta api, maupun dengan menggunakan kapal.

“Diharapkan ini mengurangi keinginan masyarakat untuk menggunakan motor karena kita tambah jumlahnya, mendekati dua kali lipat,” kata Menhub.

Hal lain disampaikan Menhub, bahwa di mudik Lebaran kali ini karena dari Jakarta sampai Surabaya tol itu sudah terhubung walaupun di beberapa segmen Jawa Tengah dan Jawa Timur ada yang fungsional, maka preferensi masyarakat untuk menggunakan tol itu tinggi sekali.

“Jadi relevansinya kami mengatur waktu itu sangat beralasan. Dan juga kami juga menyarankan selain waktu mudiknya lebih awal, menggunakan jalur selatan juga cukup menarik dan mudik menggunakan kapal itu juga menarik,” ujar Menhub.

Selain itu, sebagaimana yang sudah dilakukan di tahun yang lalu Kementerian Perhubungan akan membuat posko di Karkolantas, dan juga posko-posko di setiap titik-titik kota-kota penting, seperti di Cirebon, Brebes, Tegal, dan Pekalongan. (FID/ES)

Berita Terbaru