Upacara Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2019, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta
Bismillahirahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati Presiden kelima Republik Indonesia, Ibu Hj. Megawati Soekarno Putri,
Yang saya hormati Wakil Presiden keenam Republik Indonesia, Bapak Try Sutrisno,
Yang saya hormati Wakil Presiden kesebelas Republik Indonesia, Bapak Boediono,
Yang saya hormati para Ketua dan Pimpinan Lembaga Negara,
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Kerja, para Ketua Partai Politik, para putra-putri proklamator,
Yang saya hormati para tokoh, tokoh agama, tokoh masyarakat, budayawan,
Bapak-Ibu tamu undangan yang berbahagia.
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, bangsa Indonesia dianugerahi Pancasila yang menjadi pemandu kita dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang menjadi benteng untuk menghadapi bahaya ideologi-ideologi lain, yang menjadi rumah bersama bagi seluruh komponen bangsa.
Sebagai sebuah negara besar dan majemuk, sejarah telah menunjukkan bahwa kita adalah bangsa besar yang selalu mampu menghadapi masa-masa sulit. Bahkan semakin kokoh bersatu dalam menghadapi tantangan-tantangan bangsa.
Hadirin dan seluruh rakyat Indonesia yang saya banggakan,
Tujuh puluh empat tahun perjalanan Republik Indonesia, telah membuat bangsa kita menjadi bangsa yang dewasa dan matang. Tujuh puluh empat tahun yang penuh dinamika, naik dan turun. Tetapi kita bisa mengelolanya, mampu mengelolanya, dan semakin memperkokoh persatuan kita. Proses demokrasi telah berhasil kita kelola dengan baik, dari periode ke periode waktu. Konstitusi selalu dipegang teguh oleh bangsa kita, dan nilai-nilai Pancasila adalah pemandunya yang menjadi rumah bersama kita sebagai bangsa.
Setiap tantangan yang menganggu persatuan bangsa dan menganggu Pancasila, harus menambah kedewasaan kita. Semakin dewasa dalam berdemokrasi dan semakin strategis dalam melangkah untuk kemajuan bangsa dan semakin dewasa dalam menjaga persatuan dan ketenteraman kita.Pemandu kita adalah nilai-nilai luhur Pancasila, yang berketuhanan, yang berkeadilan sosial, yang berpersatuan, yang berkerakyatan, dan yang berkeadilan sosial.
Kita paham bahwa perjuangan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut tidaklah mudah. Tantangan internasional semakin berat. Keterbukaan dan persaingan yang semakin tinggi. Perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi juga menjadi tantangan berat karena semakin memberi ruang kepada berita bohong, bahkan hujatan dan fitnah. Beberapa permasalahan dalam negeri, seperti kemiskinan dan ketimpangan juga masih menjadi tantangan serius kita.
Tetapi kita harus optimis. Kita harus yakin telah berada pada jalur yang benar. Kita telah membangun infrastruktur yang mempersatukan bangsa kita. Kita telah berhasil menurunkan angka kemiskinan. Kita telah berhasil menurunkan ketimpangan. Dan kita berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan peluang kerja di tengah ekonomi dunia yang sedang bergejolak.
Pembangunan sumber daya manusia akan memperoleh perhatian lebih dari yang lainnya. SDM yang kompeten dalam menyejahterakan masyarakat, yang berakhlak mulia, yang ber-Pancasila, yang akan membawa Indonesia menjadi negara yang dicita-citakan oleh para founding fathers kita. Oleh karena itu, pemerintah sangat mengharapkan peran serta dan dukungan semua komponen bangsa. Dari para ulama dan para tokoh agama. Dari sekolah, dari madrasah, dari pesantren, sampai perguruan tinggi. Dan dari budayawan, para budayawan dan profesional untuk ikut serta dalam akselerasi pembangunan SDM ini.
Hadirin seluruh ra?yat Indonesia yang saya banggakan,
Marilah, peringatan Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni ini, kita manfaatkan untuk meneguhkan komitmen kita, untuk mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila. Untuk saling toleran, hidup ru?un, gotong royong, serta melawan paham-paham anti-Pancasila, dan bahaya terorisme serta separatisme yang bisa mengancam persatuan bangsa kita, Indonesia.
Selamat Hari Lahir Pancasila.
Kita Indonesia, Kita Pancasila.
Terima kasih,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om santi santi santi om,
Namo buddhaya.