Upacara Pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (IISF) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, 5 September 2024

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 September 2024
Kategori: Sambutan
Dibaca: 254 Kali

Sambutan Presiden Joko Widodo pada Upacara Pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (IISF), 5 September 2024

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam Kebajikan.

Yang saya hormati Wakil Perdana Menteri dan Menteri Transisi Energi dan Transformasi Air Malaysia, H.E Bapak Dato’ Sri Haji Fadillah;
Yang saya hormati Menteri Senior dan Menteri Koordinator Bidang Keamanan Nasional Singapura, H.E  Bapak Teo Chee Hean;
Yang saya hormati Menteri Tenaga Kerja Singapura, H.E  Bapak Tan See Leng;
Para Menteri Kabinet Indonesia Maju yang saya hormati;
Para duta besar negara sahabat yang saya muliakan;
Bapak-Ibu hadirin dan undangan yang saya muliakan.

Saya rasa saya tidak perlu lagi menyampaikan soal betapa berbahayanya perubahan iklim, soal betapa mendesaknya transisi energi, soal betapa pentingnya keberlanjutan, Bapak-Ibu yang hadir di sini pasti sudah jauh lebih tahu. Yang justru ingin saya tekankan adalah permasalahan perubahan iklim ini tidak akan pernah bisa terselesaikan selama dunia menggunakan pendekatan ekonomi, selama dunia hanya menghitung keuntungannya sendiri, dan selama dunia hanya mementingkan egosentrisnya sendiri-sendiri. Karena untuk menyelesaikannya, butuh pendekatan yang kolaboratif, butuh pendekatan yang berperikemanusiaan, dan kolaborasi antara negara maju dan negara berkembang, dan juga kemanusiaan agar prosesnya tidak mengorbankan kepentingan rakyat kecil.

Karena ekonomi hijau bukan hanya tentang perlindungan lingkungan, bukan hanya itu, tapi juga tentang bagaimana menciptakan kesejahteraan bagi rakyat, kesejahteraan yang berkelanjutan bagi rakyat. Dan jangan meragukan komitmen Indonesia dalam mencapai net zero emission dan berkontribusi bagi dunia yang lebih hijau.

Indonesia memiliki potensi energi hijau yang melimpah, mencapai lebih dari 3.600 gigawatt. Kami juga memiliki PLTS, PLTS apung, pembangkit listrik tenaga surya apung di Waduk Cirata dengan kapasitas 192 megawatt peak, terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia. Indonesia juga memiliki potensi besar dalam penyerapan karbon. Hutan mangrove kami, hutan mangrove Indonesia itu terbesar di dunia, seluas 3,3 juta hektare, yang mampu menyerap karbon 8-12 kali lebih baik dibandingkan hutan hujan tropis. Ini yang banyak orang tidak tahu. Indonesia memiliki Kawasan industri hijau seluas 13 ribu hektare. Ini juga salah satu yang terbesar di dunia.

Tapi semua itu tidak akan memberi dampak signifikan bagi percepatan penanganan dampak perubahan iklim, selama negara maju tidak berani berinvestasi, selama riset dan teknologi tidak dibuka secara luas, dan selama pendanaan tidak diberikan dalam skema yang meringankan negara berkembang. Tiga hal itu penting untuk menjadi catatan kita semuanya. Dan Indonesia sangat terbuka bermitra dengan siapapun untuk memaksimalkan potensi bagi dunia yang lebih hijau, untuk memberikan akses energi hijau yang berkeadilan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Saya harap forum IISF ini dapat menjadi tempat bertemunya pengetahuan, tempat bertemunya pengalaman, tempat bertemunya sumber daya yang dapat menjadi modal bersama dalam berkolaborasi menghadapi tantangan iklim yang ada. Karena kolaborasi bukan pilihan, kemanusiaan bukan opsi, melainkan sebuah keharusan dan kewajiban.

Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 secara resmi saya nyatakan dibuka.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru