Upacara Peringatan ke-76 Hari Bhayangkara, di Akademi Kepolisian, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, 5 Juli 2022

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Juli 2022
Kategori: Amanat/Arahan
Dibaca: 996 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Shalom,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati Presiden ke-5 Republik Indonesia Ibu Profesor Doktor Megawati Soekarnoputri;
Yang saya hormati Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia Bapak Try Sutrisno beserta Ibu;
Yang saya hormati Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia Bapak Hamzah Haz beserta Ibu;
Yang saya hormati Wakil Presiden ke-10 dan 12 Bapak Haji Muhammad Jusuf Kalla beserta Ibu;
Yang saya hormati ketua dan wakil ketua lembaga-lembaga tinggi negara, Ketua Mahkamah Agung (MA), Ketua Komisi Yudisial (KY), Waka DPR, Waka DPD;
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI beserta para Kepala Staf Angkatan, Kapolri beserta jajaran Polri di seluruh tanah air, para sesepuh dan purnawirawan Polri dan TNI;
Bapak-Ibu hadirin undangan yang berbahagia.

Selamat pagi.
Selamat pagi.
Selamat pagi.

Atas nama rakyat, bangsa, dan negara, saya menyampaikan selamat Hari Bhayangkara ke-76 dan memberikan penghargaan atas kerja keras Polri dalam melayani rakyat, dalam membela bangsa dan negara.

Saya dan seluruh rakyat Indonesia menaruh harapan besar kepada Polri. Kewenangan Polri sangat besar. Organisasi Polri menembus sampai ke tingkat desa dan setiap hari anggota Polri bersentuhan langsung dengan masyarakat, bersentuhan langsung dengan rakyat. Di manapun Saudara-saudara bertugas, Saudara-saudara selalu dalam pengamatan rakyat, Saudara-saudara selalu dalam penilaian rakyat. Rakyat menilai apakah perilaku Polri sesuai dengan harapan rakyat.

Survei terbaru Kompas kemarin, saya melihat 58,3 persen responden menyatakan tindakan Polri sudah sesuai dengan visi Presisi. Tapi ingat, ada 28,6 persen menyatakan belum sesuai. Selain membaca survei, saya juga terus mengikuti pemberitaan di media konvensional dan media sosial. Setiap kecerobohan apa pun di lapangan, sekecil apa pun, itu bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Oleh karena itu, bekerjalah dengan hati-hati, bekerjalah dengan presisi.

Keluarga Bhayangkara yang saya banggakan,
Tugas berat kita bersama masih banyak. Pertama, pandemi COVID-19 masih perlu penanganan yang serius. Saya minta Polri selalu siaga dalam penanggulangan COVID-19.

Kedua, kita harus waspada terhadap ketidakpastian global, krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan. Oleh sebab itu, Polri harus memastikan kamtibmas agar kita lebih kokoh dalam menghadapi tantangan-tantangan ini.

Ketiga, kita harus semakin siap dalam menghadapi ancaman kejahatan berbasis teknologi terbaru. Oleh sebab itu, Polri harus lebih maju dibandingkan pelaku kejahatan. Polri harus terus berinovasi dan meningkatkan penguasaan teknologi.

Keluarga besar Bhayangkara yang saya banggakan,
Banyak agenda nasional lain yang harus didukung oleh Polri. Pertama, pembangunan Ibu Kota Negara. Pindah ibu kota adalah pindah cara kerja untuk membangun motor kemajuan Indonesia ke depan, Polri harus mengawal agar dapat berjalan lancar dan tepat waktu.

Yang kedua, agenda G20 yang sudah berlangsung dan harus terus dikawal. Puncaknya nanti adalah KTT G20 di bulan November, di Bali, yang akan dihadiri oleh para kepala negara anggota-anggota G20.

Yang ketiga, agenda besar demokrasi Pileg, Pilpres, dan Pilkada Serentak tahun 2024 harus diantisipasi dengan baik. Berikan dukungan kamtibmas secara maksimal, agar pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik.

Keluarga besar Polri yang saya hormati,
Guna menghadapi tugas Polri yang semakin berat, individu anggota Polri dan kelembagaan Polri harus terus berinovasi, harus semakin adaptif, responsif, dan bertransformasi menjadi institusi modern dan bersinergi dengan TNI, kementerian dan lembaga-lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Saya perlu mengingatkan, rasa keadilan dan kemanfaatan hukum harus dirasakan oleh rakyat, harus dirasakan oleh masyarakat. Polri harus mengedepankan upaya pencegahan dalam menjaga kamtibmas. Lakukan berbagai tindakan pemolisian dengan humanis, namun tegas ketika diperlukan. Jadikan penegakan hukum sebagai upaya terakhir, harus taat prosedur, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Terakhir, saya mengajak kita semua untuk berdoa, semoga Bhayangkara Polri yang gugur dalam tugas diberikan tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Semoga seluruh personel Polri dan keluarganya senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia, teruslah menjadi Rastra Sewakottama, abdi utama nusa dan bangsa. Selamat bertugas.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Amanat/Arahan Terbaru