Upaya Pemerintah Dalam Menjamin Keselamatan dan Keamanan Pelayaran Indonesia
Keselamatan dan keamanan merupakan hal yang utama dalam transportasi, bukan hanya lingkup nasional, juga termasuk internasional. Dalam upaya tersebut, di bidang kelautan Pemerintah terus meningkatkan pembangunan kenavigasian perkapalan, dan transportasi laut.
Laut tidak hanya sebagai sebatas sumber daya alam namun juga sebagai sarana komunikasi yang dapat diartikan bahwa pemanfaatan laut untuk kepentingan lalulintas pelayaran antar pulau, antar negara maupun antar benua, baik untuk angkutan penumpang maupun barang, maka perlu dijamin keamanan dan keselamatan pelayarannya lokal maupun internasional yang didukung dengan fasilitas keselamatan pelayaran seperti Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), telekomunikasi pelayaran, Kapal Negara Kenavigasian yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah penyelenggaraannya.
Selain itu, bahwa dengan luas wilayah laut dan pantai yang besar dan kondisi iklim yangsemakin ekstrim, aktifitas pelayaran juga semakin rawan terhadap kecelakaan.Hal ini merupakan masalah atau tantangan di bidang keselamatan pelayaran. Untuk itu,semua pihak yang terkait dengan keselamatan pelayaran perlu mengantisipasi serta memiliki kesiapsiagaan terhadap perubahan iklim dan penyiapan terhadap sarana dan prasarana yang memadai.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah mengupayakan keselamatan pelayaran untuk mengantisipasi kecelakaan melalui pembangunan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) telekomunikasi pelayaran, dan Kapal Negara Kenavigasian berupa3 (tiga) unit Kapal Pengamat Perambuan, 1 (satu) Kapal Patroli kelas V,1 (satu) unit Kapal Patroli Kelas III, dan 3 (tiga) unit Kapal Rede untuk mendukung pelayaran perintis sebagai feeder kapal Pelni yang tidak dapat bersandar di pelabuhan dengan kedalaman terbatas.
Pembangunan Kapal Pengamat Perambuan mempunyai nilai manfaat untuk melaksanakan pemantauan berkesinambungan SBNP, menjemput penjaga menara suar yang mengalami sakit keras, melaksanakan perawatan darurat SBNP, melaksanakan tugas SAR dan tugas-tugas pemerintahan lainnya.Sedangkan KapalPatroli kelas VKapal Patroli Kelas IIIjuga berperan dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Ketapang dan perairan Kota Baru pada khususnya dan perairan Indonesia pada umumnya.
Selain itu termasuk 3 (tiga) Kapal Rede yang masing-masing berkapasitas 58 penumpang dan 3 orang awak kapal senilai Rp. 42 Milyar yang digunakan untuk melayani perpindahan penumpang dan/atau barang dari dermaga menuju kapal yang lebih besar yang berada di area labuh atau sebaliknya sebagai konektivitas dengan kapal perintis di Kalimantan Selatan.
Tujuan Pembangunan Kapal Rede guna meningkatkan kualitas pelayanan barang dan penumpang kepada masyarakat daerah kepulauan, meningkatkan aksesbilitas pelayaran dalam melayani masyarakat untuk memfasilitasi daerah yang tidak dapat disinggahi/sandar oleh Kapal Perintis/Kapal Penumpang PELNI dikarenakan kedalaman yang tidak mencukupi atau fasilitas dermarga yang tidak memadai sehingga Kapal Perintis/Penumpang PELNI harus berlabuh di laut, dan masyarakat yang akan naik/turun Kapal Perintis/Penumpang PELNI harus menggunakan kapal tradisional dengan risiko kecelakaan pelayaran yang cukup tinggi.
Kapal-kapal yang dibangun di galangan dalam negeri ini juga sebagai bukti bahwa industri galangan kapal nasional memiliki kemampuan untuk membangun kapal sesuai dengan Standar lnternasional dan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga terampil dalam negeri sejak dari proses desain hingga pembangunannya, yang artinya kita bisa memenuhi kebutuhan kapal untuk dalam negeri, dan selanjutnya akan kita dorong untuk bersaing pada tingkatan global.
Diharapkanpengoperasian Kapal Patroli, Kapal Perambuan dan Kapal Rede ini dapat berjalan lancar secara efektif dan efisien, yang dapat dimanfaatkan secara optimal guna mengatasi permasalahan menyangkut kenavigasian pelayaran dan mendukung konektivitas antar pulau sekaligus menunjang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan.
Benni Kusriyadi, S.ST
Sub Bidang Kenavigasian, Lalu Lintas dan Angkutan Laut
di Keasdepan Bidang Perhubungan