Zulkifli: Kurang Bijak Bulan Ramadlan Bicarakan ‘Reshufle’

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 3 Juli 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 25.870 Kali
Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan

Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan

Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan menilai masalah perombakan kabinet atau reshuffle yang kini menjadi wacana di masyarakat, kurang bijak kalau dibicarakan pada suasana bulan Ramadlan saat ini, karena para menteri sedang kerja pontang-panting mempersiapkan lebaran.

“Saya kira setelah lebaran lah, apakah September atau akhir Agustus membicarakan itu sudah layak,” kata Zulkifli kepada wartawan seusai bersama pimpinan MPR-RI dan Ketua Fraksi MPR-RI diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi), di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (3/7) siang.

Zulkifli berharap pemerintah lebih dulu memprioritaskan penyiapan kebutuhan untuk Ramadlan dan Lebaran agar harga-harga terjangkau, karena lebaran ini menyangkut perpindaan masyarakat yang luar biasa banyaknya, jutaan orang.

“Saya rasa kurang bijak kalau di bulan Ramadan ini membicarakan reshuffle, sedangkan menterinya kerjanya pontang panting sambil muka bengep-bengep,” ungkap Zulkifli.

Lalu, apa tanggapan Presiden?  “Setuju tadi. Maksudnya jangan sekarang, nanti tapi (setelah lebaran -red),” jawab Zulkifli.

Dalam kesempatan itu Ketua MPR-RI juga memberikan tanggapan terkait adanya menteri yang menyerang koleganya di kabinet. Zulkifli mengingatkan, agar sebaiknya jika ada yang kurang baik tentang menteri lain disampaikan langsung kepada Presiden, dan sebaiknya tertutup, internal saja.

Menurut Zulkifli, kalau sudah bicara di public dengar Menteri-menteri lain, ia khawatir akan menjadi seperti ibarat air di daun, kena muka sendiri.

“Jadi kalau membuka atau menyerang temannya di public tidak baik, mencela tidak baik bagi Kementerian, tidak baik bagi cabinet. Kalau ada hal yang tidak baik itu disampaikan saja secara tertutup,” tutur Zulkifli Hasan. (LIN/GUN/ES)

 

 

Berita Terbaru