Tujuh Catatan Wapres Pascakunjungan Lima Hari ke Papua

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Desember 2022
Kategori: Berita
Dibaca: 1.291 Kali

Wapres Ma’ruf Amin didampingi Ibu Wury Ma’ruf Amin dalam kunjungan ke tanah Papua (Foto: BPMI Setwapres)

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin yang juga merupakan Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus atau Badan Pengarah Papua (BPP) melakukan kunjungan kerja selama lima hari ke Papua. Dalam kunjungan tersebut Wapres mendatangi Jayapura dan Biak Numfor di Provinsi Papua, Merauke di Provinsi Papua Selatan, Kota Timika di Provinsi Papua Tengah, serta Kaimana di Provinsi Papua Barat.

Wapres menyampaikan, kunjungan kerja (kunker) ke lima daerah di tanah Papua ini merupakan kunjungan terlamanya di dalam negeri.

“Saya sebut kunker Papua ini, ini kalau bahasa agama Islamnya ini saya sedang melakukan ‘tawaf’ di Papua, berputar mengelilingi Papua. Jadi biasanya tawaf itu di Ka’bah, muter-muter Ka’bah tapi saya lagi tawaf di Papua,” ujar Wapres dalam video yang diakses pada kanal YouTube Wakil Presiden, Senin (05/12/2022).

Wapres mengaku sangat senang dapat bertemu serta menjaring aspirasi dari pemerintah daerah (pemda), tokoh adat, tokoh masyarakat, hingga masyarakat Papua dalam rangka percepatan pembangunan kesejahteraan Papua.

“Saya mencatat berbagai kesan, aspirasi, dan saran masukan yang berharga,” imbuhnya.

Secara khusus, Wapres pun mengungkapkan tujuh hal yang ia peroleh dari kunjungan ke Papua kali ini.

Pertama, Wapres mengakui rangkaian kunjungan kerjanya kali ini paling berkesan dan memiliki optimistis yang sangat tinggi dalam memajukan masyarakat Papua.

“Saya sangat terkesan dengan semangat yang optimis, dari berbagai segmen sosial di dalam wujudkan Papua yang sejahtera, adil, dan damai,” kedua.

Kedua, Wapres mengungkapkan bahwa ia merasakan energi positif di tanah Papua, melalui landasan ikatan agama, adat, dan kepemimpinan pemerintah setempat dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.

“Saya selaku Ketua BPP akan memperkuat kolaborasi dengan gereja melalui persekutuan gereja-gereja di tanah Papua maupun melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB),” ujarnya.

Ketiga, Wapres mengapresiasi masyarakat Papua yang tekun dan gigih dalam memajukan potensi masing-masing daerah.

“Saya mengapresiasi keinginan kuat untuk mengembangkan komoditas unggulan lokal, seperti sentra kopi di wilayah pegunungan, sentra lumbung pangan di Merauke, kemudian sentra rempah di Fakfak dan di Kaimana, lumbung ikan di Biak,” ujarnya.

Wapres menambahkan, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan mendukung ekspor ikan langsung dari Biak ke Jepang maupun ke Amerika Serikat.

“Saya sudah minta Menteri Kelautan supaya bisa ekspor langsung dari Biak ke Jepang maupun ke Amerika. Ini saya kira, dan juga kebijakan Sail Teluk Cendrawasih-Semenanjung Bomberai Raya, mudah-mudahan ini juga bisa dilaksanakan,” ujarnya.

Keempat, Wapres menyadari pentingnya konektivitas dan infrastruktur sebagai modal utama dalam membangun tanah Papua, sehingga memerlukan perencanaan matang dalam rencana penyelenggaraannya.

“Kehadiran provinsi-provinsi baru menuntut perlunya suatu master plan yang baru juga terkait tentang sistem transportasi terpadu tanah Papua termasuk skenario baru Trans Papua,” kata Wapres.

Wapres pun optimistis, keberadaan daerah otonom baru (DOB) akan memicu percepatan pembangunan di Papua sekaligus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Pemekaran Papua yang sudah ada empat DOB itu merupakan game changer di dalam percepatan pembangunan Papua. Saya berharap provinsi-provinsi baru, kompetitif untuk mempercepat pelayanan dan pembangunan, dengan tetap mengutamakan masyarakat asli Papua,” ujarnya.

Keenam, Wapres meminta jajaran pemerintah terkait untuk segera menyusun rencana aksi terkait pelaksanaan DOB.

“Saya instruksikan kepada para menteri/kepala badan untuk segera membahas solusi-solusi yang detail dan konkret untuk dimasukkan ke Rencana Aksi Tahun 2023-2024 termasuk agenda Sail Teluk Cendrawasih 2023,” ujarnya.

Ketujuh, Wapres juga mengungkapkan rencana untuk kembali berkunjung ke Papua untuk terus mengawal implementasi DOB dan percepatan pembangunan kesejahteraan Papua.

“Insyaallah di tahun 2023, saya akan kembali mengunjungi berbagai daerah di tanah Papua untuk memenuhi undangan berbagai kelompok strategis Papua, sekaligus untuk memantapkan quick win pada tahun 2023 dan 2024,” pungkasnya. (JW/UN)

Berita Terbaru