Jangan Hanya Seremoni, Menteri Pariwisata Berharap Puncak Sail Sabang 2017 Sejahterakan Rakyat
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengungkapkan kebanggaannya terhadap perhelatan Sail Sabang 2017, yang digelar di Sabang, Provinsi Aceh, 27 November-5 Desember 2017. Ia berharap agar Sail ini dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat, terutama masyarakat Sabang.
“Sesuai instruksi Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa Sail itu jangan hanya sebuah seremoni, namun harus berdampak positif kepada masyarakat dan bisa menyejahterakan rakyat. Ini harus terjadi di Sail Sabang 2017,” kata Arief Yahya kepada wartawan usai melakukan peninjauan persiapan acara puncak Sail Sabang 2017, di Terminal CT-3, Sabang, Provinsi Aceh, Kamis (30/11) malam.
Diungkapkan Menpar, event Sail yang ke-9 ini adalah Sail terbesar di Indonesia, dilihat dari jumlah peserta, penonton, dan rangkaian acara.
“Ini Sail Sabang terbesar karena ada tiga hal, yakni karena peserta yang terbanyak, penonton terbanyak, dan rangkaian event yang juga terbanyak, ujar Arief.
Sail Sabang 2017 ini, ujar Menpar, selain menghadirkan dua kapal kebanggaan Republik Indonesia, yakni KRI Bima Suci dan Dewa Ruci, Sail ini juga disambangi kapal Cruise Victoria yang membawa ribuan wisatawan dan juga 100 kapal yachter dari berbagai negara yang bersandar di Sabang.
Kapal pesiar ini punya spent money yang tinggi, yakni 100 ribu US dolar, yang pasti dampaknya langsung kepada masyarakat Sabang,” kata Arief Yahya.
Dari segi jumlah penonton, seperti yang dipaparkan Menpar, dari data yang ia terima sampai tanggal 30 November 2017 sudah mencapai 20 ribu orang. “Jumlah ini 15 persennya adalah wisatawan mancanegara,” jelasnya.
Sail Sabang 2017 ini juga memiliki event yang paling banyak yaitu 46 event sejak awal dimulai. “Ada acara puncak yang akan digelar 2 Desember, yang semoga cuaca semakin bagus dan acara berlangsung sukses,” harap Menpar Arief.
Sebelumnya, Menpar didampingi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Aceh Reza Fahlevi, serta perwakilan TNI Angkatan Laut melakukan peninjauan kesiapan jelang acara puncak yang akan berlangsung pada 2 Desember 2017.
Dalam peninjauan tersebut, Arief Yahya mengecek Kapal Dewa Ruci dan Kapal Bima Suci, yang akan ikut ambil bagian dalam Sail Sabang 2017 ini dan menjadi daya tarik bagi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara yang hadir di Sail Sabang.
“Kami menyebutnya commercial value, karena pengunjung bisa berfoto sepuasnya, bahkan bisa melihat kapal lebih jelas dari dekat yang mungkin akan lama tidak melihatnya lagi. Jadi daya tarik pariwisatanya muncul di momentum ini,” jelasnya. (HUMAS KEMENPAR/GUN/UN/ES)