Peninjauan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di 12 Provinsi (melalui konferensi video), 17 Februari 2022

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Februari 2022
Kategori: Dialog
Dibaca: 1.232 Kali

 Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Yang saya hormati para Menteri, Kapolri, KaBIN, seluruh jajaran TNI-Polri, dan Pemerintah Daerah, Forkopimda,
Pertama-tama, saya ingin menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan vaksinasi pada pagi hari ini. Ini penting sekali karena memang kasus sekarang ini sedang naik sehingga diperlukan percepatan vaksinasi, terutama untuk lansia dan anak.

Karena kunci dalam pengendalian COVID-19 saat ini, utamanya varian Omicron, ada dua. Yang pertama, vaksinasi, kecepatan vaksinasi, baik itu vaksinasi suntikan yang kedua maupun untuk suntikan penguat (booster). Yang kedua, kembali sampaikan kepada masyarakat mengenai pentingnya prokes (protokol kesehatan), utamanya pemakaian masker. Ini penting untuk diulang-ulang agar seluruh masyarakat taat pada protokol kesehatan.

Dan pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menanyakan beberapa hal.
Mungkin di Majalengka?

Kabupaten Majalengka (Bupati Majalengka Karna Sobahi)
Siap, Pak Presiden.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Berapa banyak yang divaksinasi hari ini, dilakukan di berapa tempat?

Kabupaten Majalengka (Bupati Majalengka Karna Sobahi)
Terima kasih, Pak Presiden. Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Kabupaten Majalengka (Bupati Majalengka Karna Sobahi)
Pak Presiden yang saya hormati, para menteri yang hadir yang saya hormati. Izinkan, Pak Presiden, saya Karna Sobahi, Bupati Majalengka didampingi Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Binda, Pak Kejari, serta seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan masyarakat di dua  kecamatan, yaitu Kecamatan Kertajati dan Jatitujuh ingin menyampaikan laporan sebagai berikut.

Yang pertama, Pak Presiden, jumlah penduduk Kabupaten Majalengka 1.320.854 orang. Dari jumlah itu, sasaran dan target vaksinasi di Kabupaten Majalengka 1.047.000, di dalamnya terdapat 126.000 usia lanjut, kemudian usia 6-11 tahun itu ada 117.000. Dari jumlah itu, Pak Presiden, sudah kami laksanakan vaksinasi pertama untuk usia di atas 18 tahun yang di dalamnya ada lansia, dosis satu sejumlah 880.419 orang atau 84,44 persen.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke, bagus.

Kabupaten Majalengka (Bupati Majalengka Karna Sobahi)
Dosis dua, yang sedang saya genjot bersama Forkopimda, bersama tokoh masyarakat, alim ulama, organisasi kemasyarakatan, karena kita sudah menjadikan gerakan vaksinasi di Majalengka ini sebagai gerakan massa yang luar biasa, artinya semua komponen ikut terlibat.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bagus, Bapak Bupati, bagus.

Kabupaten Majalengka (Bupati Majalengka Karna Sobahi)
Baik yang … [rekaman tidak terdengar jelas] vaksin, ya ataupun yang pelaku dari vaksinasi itu.

Kemudian dosis dua, Pak Presiden, ini kami baru mencapai 61,26 persen. Kemudian dosis tiga diarahkan kepada pelayan publik dulu, baru 16.100 orang. Kemudian untuk vaksinasi anak 6-11 tahun itu dari 117 (ribu) sudah kita vaksin 104.961 orang atau 88,501 persen, dosis dua 54.739 orang atau 46 persen.

Upaya kami dalam mempercepat vaksinasi karena kami menyadari untuk vaksin dua ini, karena masih ada anggapan masyarakat ketika divaksin satu itu sudah cukup, begitu, sehingga mereka merasa sehat.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh…

Kabupaten Majalengka (Bupati Majalengka Karna Sobahi)
Nah ini, makanya kami turun sosialisasi bersama Kapolres, Dandim, Kejari, para OPD, para Camat, Kepala Desa, RT, RW, termasuk kami bentuk satgas keagamaan, karena banyak masyarakat yang bisa didekati oleh alim ulama. Di tiap desa itu ada tiga orang MUI yang kami gunakan, Pak Presiden, untuk membantu vaksinasi ini. Kemudian dibantu juga dari Binda Jawa Barat, dari Dinkes Jawa Barat untuk lebih memacu bagaimana pergerakan vaksinasi di Kabupaten Majalengka lebih cepat lagi.

Adapun vaksin yang tersedia, Pak Presiden, Sinovac itu ada 100 ribu, kemudian AstraZeneca 20 ribu, kemudian Pfizer ada 6 ribu, dan ini akan terus kami operasikan kepada masyarakat. Akhirnya kami membentuk juga program Puskesmas Menganjang ke rumah, Pak. Jadi karena masyarakat menyadari vaksin satu dianggap beres, maka kami mendatangi rumah-rumah, ada yang di sawah, ada yang di pasar, ada yang di pabrik-pabrik. Jadi kita kejar, Pak, tidak menunggu mereka datang ke puskes atau pusat-pusat kegiatan tapi kita jemput bola.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya.

Kabupaten Majalengka (Bupati Majalengka Karna Sobahi)
Biaya keseluruhan sudah kita backup dari APBD, termasuk dari APBDes karena desa sudah menganggarkan 8 persen untuk program vaksinasi. Insyaallah, Pak Presiden, Majalengka optimis menyelesaikan program vaksinasi.

Di samping itu, kami melihat update terakhir perkembangan COVID-19 di Majalengka mulai tanggal 14 (Februari) ini, ada naik 58 orang, Pak Presiden. Tanggal 15 Februari 97 orang, tanggal 16 Februari 60 orang, dan yang meninggal ada 9 orang. Dan kami terus dengan rumah sakit, ada tiga rumah sakit, Pak Presiden, di Majalengka. Keterisian tempat ini hanya 20 persen, itu pun banyak masyarakat yang panik kalau dinyatakan positif walaupun tidak bergejala ingin dirawat itu. Makanya kita sarankan untuk isolasi di rumah.

Saya kira itu Bapak Presiden yang dapat saya sampaikan, terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bagus, Pak Bupati, Bagus. Saya kira dorong terus bersama-sama dengan Kodim, Polresta, Kejari, semuanya diajak untuk bersama-sama mempercepat vaksinasi. Dan untuk tempat-tempat yang interaksinya tinggi, entah itu di pasar, tadi kompleks- kompleks pertokoan, dan lain-lain, selain nakes, tolong yang suntikan ketiga/suntikan booster juga agar dimulai.

Mengenai jumlah vaksinnya sudah cukup enggak atau masih kurang, perlu ditambah?

Kabupaten Majalengka (Bupati Majalengka Karna Sobahi)
Masih cukup. Tapi terus tentu kita akan koordinasi dengan pihak dinas provinsi ketika ada kekurangan kita akan selalu memohon bantuan ke provinsi, Pak Presiden.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nggih. Enggak, karena kalau untuk stok vaksin mestinya seluruh daerah tidak ada masalah, karena stok kita sekarang ini sangat banyak sekali, sangat banyak sekali. Jadi stoknya sangat cukuplah. Kalau nanti di provinsi sulit, bisa juga langsung ke Kementerian Kesehatan. Pak Bupati, terima kasih.

Kabupaten Majalengka (Bupati Majalengka Karna Sobahi)
Siap, terima kasih, Pak Presiden.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Silakan, Kabupaten Semarang.

Kabupaten Semarang (Bupati Semarang Ngesti Nugraha)
Yang terhormat, Bapak Presiden. Izin melaporkan perkembangan vaksinasi di Kabupaten Semarang pada hari ini. Kami bersama Forkopimda Kabupaten Semarang dan juga Bapak KaBinda Jawa Tengah, pada hari ini ada vaksinasi yang kami targetkan jumlahnya untuk anak umur 6-11 tahun 1.003, dan juga untuk booster 168, kemudian untuk jumlah tenaga kesehatan ada 71 orang.

Kemudian perkembangan vaksinasi di Kabupaten Semarang, Bapak Presiden, sampai hari ini 98,02 persen atau 814.358, kemudian vaksinasi dosis kedua 80,7 persen atau 670.459.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bagus.

Kabupaten Semarang (Bupati Semarang Ngesti Nugraha)
Kemudian vaksinasi untuk anak-anak sampai hari ini 93,69 persen atau 89.273.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, bagus.

Kabupaten Semarang (Bupati Semarang Ngesti Nugraha)
Kemudian juga untuk lansia 83,24 persen untuk dosis satu, kemudian untuk dosis dua 69,92 persen atau 72.626. Kemudian untuk vaksinasi booster sampai hari ini mencapai 39.701 atau 4,78 persen.

Kemudian kami bekerja sama dengan Bapak Kapolres, Bapak Dandim, Bapak Kajari untuk bersama-sama melakukan akselerasi percepatan vaksinasi, baik yang vaksinasi massal maupun jemput bola. Setiap puskesmas kami membentuk tiga tim vaksinasi yang masuk ke desa-desa dan juga ke kelurahan-kelurahan bekerja sama dengan para Camat, Kepala Desa, Lurah dengan dukungan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Demikian laporan, Bapak Presiden. Terima kasih.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pak Bupati, terima kasih. Saya kira persentase dosis pertama sudah di atas 90 persen, dosis kedua sudah di atas 80 persen, lansia pun juga sudah tinggi. Saya kira di Kabupaten Semarang sangat bagus. Dan juga agar segera diselesaikan juga untuk terutama untuk lansia dan anak-anak, agar semuanya bisa terlindungi dari COVID-19. Saya sangat mengapresiasi Kabupaten Semarang yang persentase suntikan vaksinnya sudah sangat tinggi. Dan saya juga sangat menghargai kerja sama pemerintah daerah dengan Kodim, dengan Polres, sehingga kecepatan vaksinasi bisa dilakukan.

Untuk stok vaksinnya cukup, Pak Bupati?

Kabupaten Semarang (Bupati Semarang Ngesti Nugraha)
Sampai saat ini, Bapak Presiden, masih ada 48 ribu. Dan seandainya stok vaksin sudah menipis, kami juga komunikasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Bapak Presiden.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Berarti enggak masalah?

Kabupaten Semarang (Bupati Semarang Ngesti Nugraha)
Siap, tidak ada masalah, Bapak Presiden.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terima kasih, Pak Bupati, terima kasih, terima kasih.

Ini anak-anak yang dua ini sudah vaksin belum? Sudah?

Kabupaten Semarang (Anak 1 dan 2)
Sudah. Sudah.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah yang dosis pertama atau kedua?

Kabupaten Semarang (Anak 1)
Dosis kedua.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dosis kedua. Sakit enggak disuntik?

Kabupaten Semarang (Anak 1)
Enggak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ndak. Yang satunya?

Kabupaten Semarang (Anak 2)
Sudah.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dosis keberapa ini, anak-anak?

Kabupaten Semarang (Anak 2)
Dosis kedua.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dosis kedua. Sudah, bagus. Berarti tetap ya, jaga. Sampaikan pada teman-teman agar tetap menjaga protokol kesehatan terutama pakai masker kalau pas pembelajaran tatap muka (PTM), semua pakai masker ya. Terima kasih, anak-anak, makasih.

Pak Bupati, terima kasih, terima kasih.

Kabupaten Semarang (Bupati Semarang Ngesti Nugraha)
Siap, Bapak Presiden.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kota Semarang?

Kota Semarang (Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi)
Terima kasih, yang selalu kita hormati dan kita banggakan Pak Presiden Republik Indonesia, Pak Jokowi. Izin melaporkan, Pak Presiden, di lokasi vaksin ini ada pak Gubernur Pak Ganjar, ada Pak Pangdam Pak Rudi, ada Pak Kapolda Pak Lutfi serta KaBinda, dan juga Forkopimda Kota Semarang hadir di sini lengkap, komplit. Lokasi kita di Sam Poo Kong, ada pengelolanya juga Pak.

Potret Semarang hari ini tentang COVID-19, Bapak Presiden, izin melaporkan tercatat 780 orang yang hari ini di Semarang menderita COVID-19 di mana 127 adalah luar kota, yang 653 adalah warga Semarang. Kemudian dari potret itu ada 12 warga Kota Semarang yang meninggal dunia selama satu bulan terakhir ini, yang 6 sudah vaksin tapi komorbid dan lansia, yang 6 ada yang belum vaksin atau vaksinasinya belum lengkap, baru vaksin pertama atau kedua.

Kemudian percepatan vaksin sudah terus kita lakukan, dibantu oleh teman-teman TNI, Polri, termasuk Pak Gubernur selalu mengingatkan untuk vaksin. Tercatat V1 (dosis satu) kita udah 123 persen, V2 (dosis dua) kita 111 persen dan V3 atau booster kita baru 15,8 persen sekitar 200 ribuan warga Semarang.

Puncaknya nanti di bulan Maret, Pak Presiden. Karena di bulan Maret kita sudah identifikasi akan ada 500.000 warga Semarang yang mereka sudah lewat enam bulan yang harus segera dilakukan booster. Itu yang bisa kami laporkan.

Kemudian untuk lansia, persentase sudah mencapai 86 persen untuk V1, V2-nya adalah 80 persen. Untuk anak-anak usia 5-11 (V1) 98 persen V2-nya sudah mencapai 92 persen. Kemudian, setiap hari ini kita rata-rata 10 ribu vaksin, baik yang dikerjakan teman-teman Pemkot, dengan TNI, Pak Kapolrestabes, termasuk Pak Dandim, dan juga dari Provinsi, Polkes Polda, maupun dari Kodam.

Jadi nanti insyaallah mulai awal Maret akan kita gas lagi sampai 20 ribu untuk mengejar 500 ribu yang akan harus divaksin selama bulan Maret. Saya rasa begitu, Pak Presiden. Kami ucapkan terima kasih perhatian Bapak yang luar biasa untuk Jawa Tengah khususnya Kota Semarang, doa kita semuanya Bapak selalu sehat dan kita I love you full sama Pak Presiden. Terima kasih.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pak Wali, terima kasih. Saya tidak ingin menyampaikan apa-apa untuk Semarang karena persentasenya sudah di atas 100 persen, lansianya juga di atas 80 persen. Saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak Gubernur, Pak Pangdam, Pak Kapolda, capaian yang telah dikejar terus di Jawa Tengah dan khususnya Pak Wali Kota Semarang. Sekali lagi, terima kasih, sebuah capaian yang sangat tinggi sekali. Saya tidak ingin bertanya yang lain-lain karena persentase sudah sangat tinggi. Terima kasih, terima kasih.

Pak Gub ingin menyampaikan? Silakan, kalau ada.

Kota Semarang (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo)
Ya, terima kasih, Pak Presiden. Kami hanya ingin menyampaikan tambahan saja. Kita juga sekarang sedang menyiapkan potensi menambah jumlah bed, Pak. Karena kalau nanti sampai 50 persen, maka kita membuat skenario seperti saat kejadian Delta lalu. Yang kedua, tempat isolasi, Pak, sekarang yang kita siapkan. Alhamdulillah karena sebagian besar tanpa gejala, kita masih bisa kelola. Tapi apapun kita harus mengambil skenario terburuk, maka rumah Pak Wali Kota, rumah dinasnya sekarang on lagi, tempat diklat kami on lagi, terus kemudian (Asrama Haji) Donohudan on lagi, termasuk rumah sakit daruratnya. Sehingga insyaallah di kabupaten kota yang lain juga menyatakan hal serupa dan itu menurut saya yang hari ini paling penting untuk mengkalkulasi seperti pengalaman Delta itu.

Itu saja, Bapak, yang bisa kita tambahkan. Terima kasih.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terima kasih, Pak Gub. Yang paling penting persentase untuk vaksinasinya sudah tinggi, kemudian prokesnya dijaga, saya kira insyaallah Jawa Tengah akan terjaga, tidak naik terlalu tinggi. Ya, nggih. Terima kasih, Pak Gub, semuanya terima kasih.

Dari Aceh?
Silakan Aceh.

Provinsi Aceh (Kapolda Aceh Ahmad Haydar)
Baik, terima kasih Bapak Presiden.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kebetulan kami sedang di Aceh Tenggara melakukan pengecekan vaksinasi dan kami di sini ditemani dengan Bapak Bupati Aceh Tenggara, Pak Dandim, Kapolres, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri, dan Anggota DPR RI, dan Kadinkes.

Dapat kami laporkan, Bapak Presiden, bahwa kami sekarang ini di Aceh Tenggara menggelar ada target 1.000 dosis vaksin yang kami laksanakan untuk vaksin anak-anak. Dan untuk perkembangan COVID-19 di Provinsi Aceh tiga hari terakhir, Senin tanggal 14 Februari terkonfirmasi 29 orang, sembuh 1 orang, Selasa terkonfirmasi 75 orang, sembuh 13 orang. Dan kemarin hari Rabu tanggal 16 Februari terkonfirmasi 122 orang, sembuh 13 orang.  Mulai dari Januari sampai Februari, ini dari Januari ada 1 orang yang meninggal dunia dan Februari sampai dengan hari ini ada 5 orang yang meninggal dunia.

Untuk jumlah orang yang dirawat sampai saat ini ada 550 orang dan rumah sakit rujukan kami ada 31 rumah sakit. Dan ketersediaan BOR (Bed Occupancy Rate) di Provinsi Aceh itu ada 116 tempat tidur, itu baru terpakai 6 tempat tidur dan ada 879 kapasitas tempat tidur untuk isoter (isolasi terpusat), itu baru terpakai 40 tempat tidur. Dan status untuk Level (PPKM), Level 1 ada 2 wilayah, Level 2 ada 16 wilayah, dan level 3 ada 5 wilayah.

Perlu kami laporkan juga, Bapak Presiden, bahwa untuk jumlah lokasi vaksinasi hari ini ada 340 vaksinasi yang tergelar di seluruh Provinsi Aceh. Kebetulan kami sedang meninjau pelaksanaan vaksinasi di Mapolres Aceh Tenggara. Dan di Banda Aceh, ini di sana ada Wakapolda bersama dengan tim asistensi Mabes Polri dipimpin oleh Kabag Intelkam Mabes Polri, yang melaksanakan vaksinasi serentak di SMA Negeri 8 Kota Banda Aceh.

Target harian untuk Vaksinasi Merdeka ini ada 60.500 dosis dan target harian vaksinasi anak ada 11.650 dosis. Untuk capaian vaksinasi nasional Provinsi Aceh, dosis satu 89,16 persen.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini Aceh atau Aceh Tenggara?

Provinsi Aceh (Kapolda Aceh Ahmad Haydar)
Aceh keseluruhan, Bapak Presiden.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Provinsi Aceh,  bagus, bagus.

Provinsi Aceh (Kapolda Aceh Ahmad Haydar)
Untuk capaian vaksinasi keseluruhan Provinsi Aceh, dosis satu 89,16 persen, untuk dosis dua 43,7 persen, dan booster baru 0,6 persen. Untuk vaksinasi lansia, dosis satu 80,33 persen. Untuk vaksinasi masyarakat umum dan rentan, dosis satu 86,45 persen.

Untuk vaksinasi anak usia 12-17 tahun, dosis satu 79,76 persen, sedangkan untuk dosis anak 6-11 tahun 54,28 persen. Total vaksin yang kita terima 4.358.000 sekian dan untuk sekarang ini total vaksin yang ada di kita ini ada 377.848. Artinya memang di sini ke depan kami masih membutuhkan vaksin dan kami sudah koordinasi dengan dinkes provinsi untuk adanya penambahan vaksin.

Beberapa strategi-strategi sudah kami lakukan, Bapak Presiden. Di samping kami melakukan rangkaian pencegahan Omicron, yaitu dengan pengetatan PPKM, baik penyekatan di perbatasan Aceh Timur maupun pemeriksaan dan pengetatan di empat bandara serta di Pelabuhan Laut Sabang. Ini berdasarkan yang kami lakukan.

Di samping itu, kami juga ada lakukan lomba vaksinasi seluruh Polres jajaran Polda Aceh selama dua minggu ini, hingga kami dapat vaksinnya juga bisa terdongkrak dan hadiahnya dapat kami berikan. Demikian, Bapak Presiden. Terima kasih Bapak Presiden.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terima kasih. Jadi utamanya yang dosis satu saya kira sudah sangat bagus, tolong dikejar dosis dua dan untuk nanti dosis penguat atau dosis booster-nya. Saya kira saya mengucapkan terima kasih seluruh jajaran Polda, jajaran Kodam, dan Forkopimda yang lainnya, pemda yang telah bergerak bersama-sama dalam percepatan vaksinasi ini.

Terima kasih Pak Kapolda, terima kasih, terima kasih.
Papua Barat? Silakan Papua Barat.

Provinsi Papua Barat (Kapolda Papua Barat Tornagogo Sihombing)
Siap, Bapak Presiden.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam sehat dan salam sejahtera buat kita sekalian.

Yang saya hormati dan saya banggakan Bapak Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo.
Kami melaporkan, Bapak, di situasi di wilayah hukum Polda Papua Barat atau di Provinsi Papua Barat saat ini dalam situasi aman dan kondusif dan situasi ataupun keadaan masyarakat masih tetap berjalan dengan normal. Dan kami izin melaporkan Bapak bahwa pada saat ini untuk masyarakat Papua Barat yang dirawat terkait dengan terjangkitnya COVID-19 kepada mereka, yaitu sebanyak 1.819 orang, di mana yang melaksanakan isolasi mandiri 1.647 dan yang melaksanakan isolasi terpusat itu 17 persen. Kemudian ada juga yang dirawat 155 orang atau sebanyak 21 persen, Bapak.

Dan ketersediaan BOR (Bed Occupancy Rate) kami masih banyak, Bapak, jadi rata-rata memang mereka melaksanakan isolasi mandiri di rumah. Ini juga menjadi catatan kami dan kami perlu sampaikan kepada Bapak Presiden bahwa angka kematian kami masih nol, Bapak, dalam konteks varian Omicron.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bagus.

Provinsi Papua Barat (Kapolda Papua Barat Tornagogo Sihombing)
Nah, kemudian kami izin melaporkan juga bahwa kami memang sudah mengirimkan sampel, Bapak, sebanyak 10 sampel dan hari ini 18 sampel. Dari 10 sampel itu kami sudah dapatkan hasilnya, yaitu 7 di antaranya itu adalah varian Omicron. Jadi kami kami secara gamblang mengatakan bahwa memang varian Omicron sudah masuk ke Papua Barat, itu yang ingin kami sampaikan.

Nah, kemudian kami izin melaporkan kepada Bapak Presiden tentang perkembangan vaksinasi di kami. Terus terang, Bapak, kami berjibaku dengan kondisi situasi masyarakat Papua Barat, di mana kami bisa melaksanakan vaksinasi dosis pertama dengan perhitungan 1.174.068 jiwa masyarakat Papua Barat di angka sensus penduduk itu di tahun 2020, di mana 70 persen dari itu kami harus menyuntikkan supaya terbentuknya herd immunity sebanyak 797.402.

Nah, perlu kami sampaikan kepada Bapak, mohon izin Bapak, kami bisa melaksanakan vaksinasi dosis satunya sebanyak 58,2 persen, Bapak, sampai saat ini dengan segala upaya kami. Dan kemudian dosis duanya kami bisa menempuh 38,5 persen dan dosis ketiganya masih 1,7 persen.

Tapi kami perlu sampaikan kepada Bapak, kami juga mohon izin, karena itu adalah berdasarkan sensus penduduk di tahun 2020. Kami juga melaksanakan upaya manual, Bapak, dengan melibatkan Ketua RT, kemudian melibatkan juga seluruh jajaran Bhabinkamtibmas kami dan jajaran Babinsa, bersama-sama dengan Kapolres dan Pak Dandim juga, kami mendapatkan angka sebenarnya untuk data manualnya, Bapak. Karena kalau sensus itu kemungkinan dari kepala keluarga dan dengan KTP itu terdata tapi rata-rata mereka tidak ada di tempat, Bapak, rata-rata juga banyak juga yang berada di luar Papua Barat. Jadi kami secara manual, kami bisa menghitung sebanyak 754.214 orang, Bapak, 754.214  orang. Dan kalau kita mengacu kepada 70 persen dari 754.000 (754.214), itu kita harus menyuntikkan (agar) terbentuknya herd immunity sebanyak 528.068 orang, gitu Bapak. Nah,  528.068 (orang) itu, sehingga kami sudah menyuntikkannya 463.000 dosis pertama, Bapak.

Jadi Bapak Presiden kami laporkan, berarti kalau kita mengacu ke data riil itu, kita sebenarnya sudah mencapai 87,8 persen, sebenarnya. Nah, terus kemudian untuk dosis duanya kami sebenarnya sudah bisa mencapai 58,2 persen, sebenarnya itu. Karena itu kita bicara data riil Bapak, kami tidak menafikan dan kami hanya melihat bagaimana bisa menyelamatkan masyarakat kita. Kita tidak ada kaitkan dengan politik dan segala macam, dan kami secara riil kami bisa laporkan seperti itu.

Dan perlu kami sampaikan kepada Bapak, stok vaksin kami masih 214.242 dosis, di mana itu terbagi di beberapa jenis vaksin, yaitu vaksin Sinovac, AstraZeneca, kemudian Moderna, Pfizer, kemudian dengan CoronaVac. Itu dosis-dosis itu. Memang kami juga memang tetap mendahului jenis vaksin Sinovac, Bapak, karena terkait juga dengan orang asli Papua, kami juga ingin supaya ada safety di situ dan tempat penyimpanannya juga agak lebih simpel, Bapak. Kami juga sudah mengajukan kepada Kementerian Kesehatan untuk penambahan jenis vaksin Sinovac untuk mempercepat ataupun melakukan percepatan vaksinasi 70 persen di akhir Februari ini ataupun di bulan Maret ataupun di pertengahan bulan Maret.

Sementara, itu Bapak yang bisa kami laporkan kepada Bapak dan mohon petunjuk dan arahan dari Bapak Presiden. Terima kasih.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, untuk Papua Barat agar betul-betul masyarakat semuanya diajak, libatkan tokoh-tokoh agama sehingga memberikan pemahaman yang langsung kepada penduduk. Dan sekali lagi, kerja sama antara pemerintah daerah dengan Polri, dengan TNI, dan jajaran Forkopimda yang lain saya kira bagus, tetapi kecepatan vaksinasi agar persentasenya segera bisa tercapai harus terus dikejar.

Ini anak-anak ini sudah divaksin belum? Sudah divaksin?

Provinsi Papua Barat (Perwakilan anak)
Sudah.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Vaksin ke berapa anak-anak? Suntikan pertama atau kedua?

Provinsi Papua Barat (Perwakilan anak)
Pertama.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pertama? Iya, bagus.
Terima kasih Pak Kapolda, terima kasih, terima kasih.

Provinsi Papua Barat (Kapolda Papua Barat Tornagogo Sihombing)
Siap, Bapak.
Kami juga melaporkan Bapak, ada dari Mabes Polri juga tetap turun ke sini Bapak, ada tim supervisi dan tim asistensi dari Baharkam Polri.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya bagus.

Provinsi Papua Barat (Kapolda Papua Barat Tornagogo Sihombing)
Siap Bapak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bagus. Terima kasih, terima kasih.
Ke Maluku Utara, Maluku Utara.

Provinsi Maluku Utara (Perwakilan Provinsi Maluku Utara)
Bapak Presiden, assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Wa’alaikumsalam.

Provinsi Maluku Utara (Perwakilan Provinsi Maluku Utara)
Yang kami hormati Bapak Presiden,
Yang kami hormati para jajaran Menteri, Bapak Kapolri.

Untuk Maluku Utara, kami didampingi oleh Bapak Kapolda, kemudian Bapak Kabinda, dan Kasrem.
Perlu kami laporkan ke Bapak Presiden bahwa di Maluku Utara, pemerintah daerah dengan teman-teman TNI-Polri senantiasa… [rekaman tidak terdengar dengan jelas].

Kemudian untuk perkembangan vaksin, untuk dosis pertama itu Maluku Utara secara keseluruhan telah mencapai 79,31 persen. Kemudian untuk dosis kedua, Maluku Utara secara keseluruhan sudah mencapai 42,31 persen. Sementara untuk dosis ketiga telah mencapai 1,64 persen.

Dan kemudian untuk stok vaksin, dosis yang tersedia masih cukup, lebih kurang 500.000 dosis. Dan apabila ada kekurangan nanti akan kami koordinasikan, di forum ini juga ada Kepala Dinas Kesehatan Maluku Utara, akan kami koordinasikan dan kemudian disampaikan ke pemerintah pusat.

Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan kepada Bapak Presiden, kepada kita sekalian pada kesempatan yang berbahagia ini.

Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terima kasih. Jadi saya minta di Maluku Utara, baik dosis pertama maupun dosis kedua persentasenya dipercepat lagi, dibantu oleh Kodam maupun Polda agar digerakkan ke bawah, sehingga persentasenya bisa meningkat lebih baik lagi. Terima kasih, terima kasih, Maluku Utara, terima kasih.

Ke NTT (Nusa Tenggara Timur).

Provinsi Nusa Tenggara Timur (Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur)
Yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia,
Yang saya hormati para Menteri.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita sekalian.

Dari NTT kami melaporkan, Bapak Presiden, bahwa kami berada di Desa Tuadale jadi di SDN Negeri Tuadale. Jadi kami Kabupaten Kupang, kami melaksanakan vaksinasi sekitar 500 vaksin terhadap anak SD di dua SD, SD Negeri Tuadale dan SD Inpres di Kecamatan Tuadale. Kemudian kami laporkan juga, Bapak Presiden, bersama kami ada KABINDA, Bapak Wakil Bupati, Bapak Kadiv… [rekaman tidak terdengar dengan jelas] sebagai tim asistensi, dan Bapak Kapolres, Bapak Dandim, dan kepala sekolah SD.

Untuk kondisi COVID-19 kami laporkan Bapak Presiden, bahwa per tanggal 16 Februari kondisi COVID-19 di jajaran NTT terpapar 323 orang, kemudian sembuh 36 orang, meninggal dunia nihil, dan dirawat saat ini 1.478 orang. Kemudian kasus konfirmasi positif COVID-19 tertinggi di Kabupaten Sumba Timur sebanyak 343 kasus.

Persentase kesembuhan NTT lebih tinggi dibanding nasional yaitu 96,72 persen. Kemudian persentase angka kematian lebih rendah dibanding nasional, di NTT 2,04 persen. Untuk kondisi vaksin di wilayah NTT, dosis satu kami sudah mencapai 82,18 persen.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, bagus.

Provinsi Nusa Tenggara Timur (Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur)
Siap. Yang tertinggi di Kota Kupang 98,92 persen, kemudian yang terendah di Flores Timur 72,02 persen. Kemudian untuk kondisi dosis kedua jumlah semua 50,64 persen, tertinggi di Kota Kupang 73,13 persen, terendah di Kabupaten Sumba Barat Daya 35,20 persen. Kemudian dosis ketiga kami sudah mencapai 1,55 persen, tertinggi di Kota Kupang 3,47 persen dan terendah di TTS 0,40 persen. Itu kondisi.

Kemudian masalah Omicron yang masuk di NTT, baru dua kasus yang ditemukan.
Demikian Bapak Presiden. Mohon petunjuk selanjutnya.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terima kasih, NTT. Saya hanya ingin mendorong agar yang dosis keduanya dipercepat, lebih ditingkatkan lagi secepatnya. Terima kasih. Makasih.

Yang terakhir Kalimantan Barat, silakan. Silakan, Kalimantan Barat.

Provinsi Kalimantan Barat (Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera,

Yang saya hormati Bapak Presiden, Pak Kapolri dan Pak Menteri.
Kami di sini lengkap Forkominda dan juga dari Mabes Polri Pak Nycko dan Pak Asep. Saya ingin melaporkan, Pak. Vaksinasi kita yang pertama kita se-Kalbar sudah mencapai 81,24 persen. Kemudian, vaksinasi kedua itu 58 persen lebih.

Kendala kita itu karena wilayah kita, Pak. Kadang satu daerah itu yang desa-desa terpencil, kita harus beberapa hari baru sampai di sana dengan kondisi yang seperti ini. Sehingga sekarang difokuskan, seperti yang Bapak sampaikan, yaitu di tempat-tempat yang interaksi masyarakatnya sangat padat. Pontianak sudah mencapai 91 persen dosis pertama dan dosis kedua sudah mencapai… [rekaman terputus].

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bagus.

Provinsi Kalimantan Barat (Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji)
Nah Singkawang, kemudian daerah-daerah yang berbatasan dengan Malaysia rata-rata sudah di atas 70 persen, bahkan ada yang sudah 80 persen.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya bagus.

Provinsi Kalimantan Barat (Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji)
Nah kemudian kita juga melayani TNI, Pak. Masyarakat kita yang pulang dari Malaysia yang tinggal baik masyarakat Kalbar maupun diluar Kalbar, mereka juga kita vaksin setelah itu baru boleh pulang ke daerah masing-masing.

Kalau stok vaksin kita masih ada satu juta lebih Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, masih banyak sekali.

Provinsi Kalimantan Barat (Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji)
Banyak, Pak. Dan ini kita kejar takutnya nanti kadaluarsa Pak. Insyaallah akan lebih kita tingkatkan. Dan terima kasih kepada jajaran TNI-Polri yang sudah membantu sangat tinggi intensitasnya dalam capaian-capaian vaksin kita. Insyaallah target saya akhir Maret, kita sudah rata-rata 90 persen, Pak.

Demikian Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pak Gub, terima kasih. Saya hanya ingin mengingatkan kepada jajaran Polda, jajaran Kodam, Pak Kapolda, Pangdam, agar pemerintah daerah dibantu untuk peningkatan persentase vaksinasinya. Dan sekali lagi saya sangat berterima kasih atas kerja keras yang ada di Kalimantan Barat. Terima kasih.

Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Sekali lagi saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kapolri beserta seluruh jajaran Polri semuanya, juga kepada Panglima TNI beserta seluruh jajaran TNI yang ada di daerah, beserta Pak KaBIN dan seluruh jajarannya KaBINDA yang ada di daerah, dan Gubernur, Bupati, Wali Kota yang telah bekerja bersama-sama dalam rangka peningkatan vaksinasi kita. Dan terus kita mengajak masyarakat untuk taat terhadap protokol kesehatan.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Sekali lagi, terima kasih. Saya tutup.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dialog Terbaru