Peninjauan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di 17 Provinsi (melalui konferensi video), 18 Februari 2022

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 Februari 2022
Kategori: Dialog
Dibaca: 1.332 Kali

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Pertama-tama, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan percepatan vaksinasi pada hari ini.

Saya hanya ingin mendorong agar seluruh kabupaten/kota dan provinsi ini konsentrasi di suntikan yang kedua dan juga suntikan yang ketiga atau booster. Karena dosis kedua dan dosis ketiga ini saya lihat masih banyak yang masih di bawah 60 persen, masih rendah. Dan agar didahulukan yang lansia, ini penting sekali, karena dari data terakhir yang saya terima 69 persen yang meninggal karena Omicron adalah lansia yang pertama, yang kedua yang belum divaksin.

Saya persilakan, pertama dari Boyolali, silakan.

Bupati Boyolali (Said Hidayat)
Ya, terima kasih.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Wa’alaikumsalam.

Bupati Boyolali (Said Hidayat)
Yang saya hormati Bapak Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo,

Izin melaporkan untuk Kabupaten Boyolali, kebetulan hari ini kami didampingi langsung Bapak Gubernur Jawa Tengah Bapak Ganjar Pranowo, juga hadir Bapak Kabinda Provinsi Jawa Tengah Pak Sondi. Juga seluruh jajaran Forkopimda hadir bersama kami. Pak Dandim, Kapolres, Kajari, Ketua Pengadilan, juga Kepala Dinas Provinsi maupun Kabupaten, hadir bersama kita pada hari ini.

Izin melaporkan untuk Kabupaten Boyolali, pandemi COVID-19 yang masih terus ada di antara kita kurun waktu empat hari terakhir ini, Kabupaten Boyolali juga terjadi peningkatan yang begitu cepat dari hari ke hari. Tanggal 17 kemarin Kabupaten Boyolali kita peningkatannya begitu cukup banyak, kurang lebih 345 kasus. Hari sebelumnya kurang lebih 206 kasus, hari sebelumnya lagi kurang lebih 120 kasus, hari sebelumnya lagi 75 kasus, dan sebelumnya lagi 73 kasus yang ada di Kabupaten Boyolali ini.

Akan tetapi Kabupaten Boyolali, seperti apa yang selalu diarahkan Bapak Presiden juga Bapak Gubernur, menghadapi situasi pandemi ini kami bersama masyarakat Kabupaten Boyolali menghadapi dengan situasi yang tetap tenang dan akan tetapi langkah-langkah tetap kita laksanakan. Utamanya izin melaporkan berkaitan  dengan vaksinasi di Kabupaten Boyolali secara keseluruhan dari target sasaran kurang lebih 835.772 sasaran, Kabupaten Boyolali untuk capaian kami kurang lebih 93,91 persen dan untuk tahap keduanya, vaksinasi kedua kami sudah mencapai 85 koma sekian persen. Ini terbagi untuk vaksinasi khususnya anak-anak usia 6-11 tahun, Kabupaten Boyolali untuk tahap pertama sudah 100,4 persen, untuk vaksinasi kedua sampai dengan hari kemarin dilaporkan sudah tercapai kurang lebih 95 persen.

Akan tetapi, kami kami juga mohon maaf, Pak Presiden, untuk capaian lansia kami masih terus berjalan door to door kita lakukan, kita laksanakan, karena capaian kita masih kurang lebih 77 persen untuk lansia, dan untuk remaja alhamdulillah kami sudah mencapai 97 persen.

Tentunya langkah-langkah untuk booster baru kita mulai, kami capaian masih terhitung cukup rendah, akan tetapi kita mulai. Kenapa kemarin masih cukup rendah? Karena kita fokuskan untuk menyelesaikan usia 6-11 tahun terlebih dahulu. Mohon izin dan mohon maaf, Pak Presiden. Akan tetapi langkah-langkah kami bersama jajaran Forkopimda, TNI, Polri bersama-sama berkomitmen untuk meneruskan upaya percepatan vaksinasi, khususnya booster di Kabupaten Boyolali.

Saya kira ini yang kami laporkan, dan selanjutnya kami mohon arahan dari Bapak Presiden, untuk langkah-langkah apa yang dapat kita laksanakan dalam upaya menghadapi pandemi COVID-19, khususnya di Kabupaten Boyolali ini. Sekian. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terima kasih Pak Bupati, Pak Gubernur.

Jadi varian Omicron ini bisa kita kendalikan kalau dua hal penting ini kita lakukan. Yang pertama percepatan vaksinasi, yang kedua protokol kesehatan, hanya itu saja sudah. Dua hal ini disampaikan terus kepada masyarakat; kecepatan vaksinasi, yang kedua prokes, utamanya memakai masker. Jadi Pak Bupati tadi menyampaikan di Boyolali dosis yang pertama sudah 93 (93,91) persen, dosis yang kedua sudah 85 persen, itu sudah dapat menyelesaikan persoalan yang banyak sekali kalau persentasenya sudah setinggi itu. Jadi saya mengucapkan terima kasih, saya tidak ingin bertanya banyak karena persentasenya sudah tinggi.

Pak Bupati terima kasih, dan juga Pak Gubernur terima kasih. Jajaran TNI dan Polri, BIN, terima kasih.

Pindah ke Sumenep, silakan Sumenep.

Bupati Sumenep (Achmad Fauzi)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Presiden Republik Indonesia, kami hadir di sini bersama seluruh Forkopimda yang ada. Kami melaksanakan booster ini di lapas untuk yang ketiga.

Jadi perlu kami laporkan bahwa secara singkat untuk vaksinasi di Kabupaten Sumenep untuk dosis satu baru mencapai kurang lebih 76 persen, lalu dosis dua itu baru mencapai 36 persen. Berikutnya, untuk lansia baru mencapai 82 persen. Untuk lansia dosis yang kedua itu memang masih rendah kurang lebih 26 persen, tapi terus akan kami pacu agar percepatan (vaksinasi) lansia ini bisa tercapai di 60 persen, di akhir bulan ini.

Lalu berikutnya, untuk dosis umur 6-12 tahun di Kabupaten Sumenep memang masih rendah, kurang lebih 3,2 persen, ini masih terus kami lakukan setiap hari. Dan untuk sementara di Kabupaten Sumenep karena kasus terkonfirmasi Omicron ini agak sedikit tinggi, mulai tanggal 15 langsung ada lonjakan 162 kasus terkonfirmasi, tapi di tanggal 16 nya sudah mulai turun kurang lebih 125 (kasus) dan terus turun, mengalami penurunan. Tetapi tetap kami liburkan sementara dalam rangka fokus vaksinasi untuk anak-anak dan juga mengurangi kasus-kasus terkonfirmasi yang lebih cepat.

Lalu kaitan dengan BOR (Bed Occupancy Rate) untuk RSUD sementara aman masih dibawa 26 persen, pada dasarnya masih terkendali. Lalu yang paling terakhir adalah kaitan dengan percepatan vaksinasi booster (ketiga) ini memang di Kabupaten Sumenep sangat cukup rendah, tetapi coba kami akan upayakan booster untuk vaksinasi tahap tiga ini, biar lebih cepat sampai akhir bulan ini paling tidak bisa tercapai kurang lebih 20 persen. Karena memang di Kabupaten Sumenep, khususnya memang Pulau Madura ini agak sedikit butuh ekstra. Ekstra untuk pemahaman agar kaitan dengan keinginan masyarakat untuk bisa divaksin ini, memang harus ada komunikasi persuasif agar lebih humanis.

Lalu yang paling terakhir, pada dasarnya kami siap bekerja bagaimana proses kaitan dengan penyebaran pandemi COVID-19 Omicron ini bisa terkendali di Kabupaten Sumenep.

Saya rasa itu saja mungkin beberapa hal yang bisa kami sampaikan dari Kabupaten Sumenep. Terima kasih.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terima kasih, Pak Bupati. Jadi saya hanya ingin mendorong sekali lagi untuk Kabupaten Sumenep karena dosis satunya tadi di angka 76 (persen), dosis duanya di angka 36 persen, saya minta Pak Dandim, Kapolres, dan juga seluruh jajaran Forkopimda agar dibantu percepatannya supaya mencapai persentase yang paling tinggi.

Kemudian untuk yang booster, dikonsentrasikan saja di tempat-tempat yang interaksi masyarakatnya tinggi. Yang paling penting, sekali lagi sampaikan pada masyarakat kuncinya memang ada di vaksin dan di protokol kesehatan, utamanya di masker, sampaikan itu. Karena memang dari data yang kita miliki memang 60 persen yang meninggal itu memang yang belum divaksin dan karena lansia dan komorbid, enggak ada. Yang sudah divaksin rata-rata juga hanya terkena, tetapi kondisinya tanpa gejala atau ringan.

Terima kasih, Sumenep. Tolong di percepat persentase vaksinasinya, terima kasih.

Sulawesi Tengah, silakan.

Wakapolda Provinsi Sulawesi Tengah (Hery Santoso)
Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian.

Yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia;
Yang kami hormati Bapak Kapolri;
Yang kami hormati para Menteri dan unsur Forkopimda provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Izin melaporkan, saat ini kami sedang menggelar vaksinasi di salah satu gerai di Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, bersama-sama dengan unsur Forkopimda Provinsi Sulawesi Tengah dan juga Kota Palu.

Sebelumnya kami laporkan kepada Bapak Presiden, bahwa saat ini Bapak Gubernur dan Bapak Kapolda Sulawesi Tengah tidak bisa hadir karena sedang mendampingi dari tim Komisi III yang sedang melaksanakan kunjungan kerja spesifik terkait penanganan aksi unjuk rasa yang terjadi di Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong.

Kami laporkan kepada Bapak Presiden bahwa dari 230 gerai vaksinasi yang ada dan tersebar di seluruh Provinsi Sulawesi Tengah, pada hari ini yang menggelar vaksinasi sebanyak 170 gerai vaksinasi dengan sasaran utama vaksinasi dosis kedua dan juga dosis ketiga, serta lansia dan anak-anak.

Kami dari Forkopimda Provinsi Sulawesi Tengah sudah sepakat bahwa target pencapaian vaksinasi setiap hari adalah sebesar 1 persen atau sekitar 21.350, di mana capaian vaksinasi itu kita laksanakan secara bersama-sama berkolaborasi antara vaksinator dari Polri, kemudian juga dari TNI, dari dinas kesehatan, serta dari Binda Provinsi Sulteng. Jumlah vaksinator yang tergelar pada hari ini sebanyak 1.450 vaksinator.

Kami laporkan juga kepada Bapak Presiden bahwa stok vaksin di Provinsi Sulawesi Tengah, alhamdulillah saat ini masih cukup tersedia, yaitu sebanyak 221.101 dosis dan besok insyaallah akan datang vaksin AstraZeneca sebanyak 88.000 (dosis).

Selanjutnya, kami laporkan kepada Bapak Presiden bahwa capaian vaksinasi untuk Provinsi Sulawesi Tengah periode hari ini tanggal 18 Februari (2022) sebesar 86,66 persen untuk dosis satu, kemudian 48,15 persen untuk dosis dua, dan 1,5 persen untuk dosis tiga. Sedangkan untuk capaian vaksinasi lansia dengan jumlah sasaran sebanyak 196.610 orang, tercapai untuk dosis satu 52,73 persen dan untuk dosis dua 29,84 persen.

Kami laporkan memang untuk lansia ini, kami masih banyak menghadapi kendala, yang paling utama adalah resistensi dari orang tua itu sendiri dan juga dari keluarganya. Di samping itu, pada saat skrining banyak yang tidak bisa dilakukan vaksinasi karena faktor komorbid dan juga rata-rata tensi yang tinggi. Di samping itu pula, untuk input data di aplikasi P-Care, ada banyak lansia-lansia yang tidak memiliki KTP sehingga tidak bisa dimasukkan ke dalam aplikasi P-Care. Dan untuk itu, kami berkoordinasi dengan (dinas) dukcapil untuk tindak lanjut masalah identitas yang bersangkutan.

Selanjutnya kami laporkan kepada Bapak Presiden untuk capaian vaksinasi anak-anak dengan jumlah sasaran 198.628 anak, saat ini baru tercapai 36,14 persen dan untuk dosis satu dan untuk dosis dua 0,42 persen. Kami laporkan juga, masih banyak resistensi dari orang tua untuk pelaksanaan vaksinasi anak ini.

Selanjutnya kami laporkan kepada Bapak Presiden tentang situasi penyebaran COVID-19 di Provinsi Sulteng pada hari ini konfirmasi positif sebanyak 1.042 orang. Memang di dua minggu terakhir ini terjadi peningkatan yang cukup signifikan, di mana pada tanggal 1 Februari (2022) hanya tercatat yang positif sebanyak 36 orang dan pada hari ini sudah mencapai 1.042 orang, terutama tersebar di Kota Palu, Sigi, dan juga di Banggai. Dari keseluruhan yang terpapar COVID-19 ini, 121 melaksanakan isoter (isolasi terpusat) dan 903 melaksanakan isoman (isolasi mandiri).

Khusus untuk penyebaran kasus Omicron sampai dengan hari ini, tercatat 128 orang, terutama di Palu, Tolitoli, dan Kabupaten Morowali. Sedangkan positivity rate untuk Provinsi Sulteng saat ini masih di bawah 5 persen, yaitu 2,15 persen. Kami laporkan untuk bed occupancy rate juga masih aman, yaitu hanya 16 persen yang tersebar di 39 rumah sakit dengan kapasitas 776.

Upaya-upaya yang selama ini kami lakukan untuk menekan penyebaran COVID-19 dan juga untuk mempercepat akselerasi vaksinasi dengan menggunakan strategi penggelaran gerai-gerai vaksinasi di fasilitas-fasilitas kesehatan dan juga pusat-pusat keramaian. Kemudian juga, kami mengedepankan vaksinasi komunitas untuk profesi-profesi dan hobi. Selain itu, juga menggelar vaksinasi mobile, khususnya di pulau-pulau terpencil dan daerah-daerah pegunungan yang sulit terjangkau. Dan secara khusus kami juga menggelar vaksinasi door-to-door, khususnya untuk para lansia yang memang kesulitan untuk mendatangi tempat-tempat vaksinasi.

Demikian yang bisa kami laporkan kepada Bapak Presiden. Selanjutnya, kami mohon petunjuk dan arahan.
Billahi taufik wal hidayah. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sulawesi Tengah, tadi dilaporkan dosis yang pertama 86 (86,66) persen dan dosis yang kedua 48 (48,15) persen. Jadi tolong yang dosis kedua dikejar betul agar bisa mendekati angka yang dosis pertama, terutama untuk tempat-tempat yang interaksinya tinggi agar didahulukan utamanya untuk yang suntikan ketiga, suntikan booster.

Saya rasa itu. Terima kasih, Sulawesi Tengah.

Pindah ke Sumatra Barat. Silakan, Sumatra Barat.

Kapolda Sumatra Barat (Teddy Minahasa Putra)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi, dan salam sejahtera untuk kita sekalian.
Yang saya muliakan Bapak Presiden Republik Indonesia, yang terhormat Bapak Kapolri, Bapak Panglima TNI, KaBIN, dan seterusnya.

Kami beserta seluruh Forkopimda Provinsi Sumatera Barat sedang berada di sentra pelayanan vaksinasi Polda Sumatra Barat ingin melaporkan tiga hal.

Yang pertama, tentang vaksinasi. Vaksinasi di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat telah mencapai di atas 70 persen, jadi tidak ada lagi kota atau kabupaten yang di bawah 70 persen capaiannya. Kemudian dari jumlah penduduk 5.534.472 jiwa, yang wajib vaksin adalah 4.408.509 jiwa. Dari jumlah wajib vaksin tersebut, yang sudah divaksin sejumlah 3.731.032 jiwa, artinya sudah tercapai 84,63 persen. Kemudian vaksin untuk lansia sudah tercapai 89,11 persen, dan khusus untuk vaksin anak usia 6—11 (tahun) baru tercapai 23,96 persen. Mengapa ini terjadi? Karena di Provinsi Sumatra Barat start vaksinasi terhadap anak usia 6—11 dimulai pada awal Februari, dikarenakan distribusi vaksin dari pusat mengalami keterlambatan. Itu yang pertama tentang vaksinasi.

Kemudian yang kedua, tentang konstelasi terjadinya kasus COVID-19. Di Provinsi Sumatra Barat sampai dengan hari ini terjadi 2.973 kasus. Kasus terjadi selama sembilan hari, artinya sejak Desember sampai dengan Januari kita 0 kasus. Mulai 9 Februari terjadi kasus, dan sampai dengan hari ini total 2.973. Artinya, rata-rata per hari terjadi sebanyak 330 kasus, yang meninggal hanya 6, dan yang sembuh 506, sisanya kasus aktif yang terjadi adalah 2.461 yang masih aktif terjadi sampai hari ini. Itu yang kedua.

Kemudian yang terakhir, kami laporkan tentang ketersediaan BOR. Untuk ICU dari 149 terpakai 22, artinya 14 persen. Kemudian, isolasi COVID-19 dari 1.231 terpakai 276, artinya 22 persen, dan isoter 156 terpakai 60, artinya 38 persen. Secara umum untuk BOR, kami laporkan masih available untuk menampung di kemudian hari terhadap kemungkinan terjadinya penambahan kasus.

Demikian, Pak Presiden. Terima kasih.
Wallahul muwafiq Ila aqwamith Thariq,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pak Kapolda, terima kasih. Saya melihat angka di Sumatra Barat untuk dosis yang pertama 84 persen, itu bagus. Kemudian dosis yang kedua 52 persen, ini tolong yang dosis keduanya didorong agar bisa mendekati ke yang dosis pertama. Jadi konsentrasi di dosis kedua. Kemudian untuk booster saya juga titip agar disuntikkan di tempat-tempat yang interaksinya tinggi, mungkin di pasar atau di pertokoan yang interaksinya antar masyarakat tinggi. Itu saja, Pak Kapolda.

Saya mengucapkan terima kasih seluruh jajaran Polri, TNI, BIN, dan pemerintah daerah yang telah bekerja keras di Sumatra Barat. Terima kasih.

Pindah ke Papua.

Kapolda Papua (Mathius D. Fakhiri)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Wa’alaikumsalam.

Kapolda Papua (Mathius D. Fakhiri)
Shalom,
Om swastiastu,
Salam sejahtera.

Yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia Insinyur Joko Widodo beserta para menteri, yang kami hormati Bapak Kapolri, Bapak Panglima TNI, Bapak Kabinda, beserta seluruh pejabat utama Mabes Polri.

Mohon izin, Bapak Presiden, kami saat ini didampingi oleh unsur Forkopimda Provinsi, Bapak Pangdam Cendrawasih, Bapak KaBinda, dan juga Bapak Gubernur diwakili oleh Bapak Kepala Dinas Kesehatan karena beliau sedang melaksanakan terapi. Kami juga didampingi oleh Bapak Wali Kota beserta unsur Forkopimda Kota Madya Jayapura, dan juga saat ini hadir bersama kami dari Mabes Polri Bapak Kabareskrim selaku tim asistensi untuk mengecek bagaimana percepatan vaksin kami di tanah Papua.

Saat ini, kami berada di Terminal Entrop Kota Madya Jayapura untuk melihat secara langsung pelaksanaan vaksin serentak yang dilakukan di tanah Papua yang kami gelar dalam 64 titik gerai vaksin dan kami berupaya untuk per harinya bisa 4.000 dosis kita suntikkan. Untuk hari kemarin, kami bisa mencapai 2.549. Kami berharap hari ini juga bisa lebih dari 2.549. Untuk vaksin dosis anak, yang hari ini kita siapkan untuk 6–11 tahun 100 suntikan. Untuk vaksin pertama dan kedua ini yang 400, dan khusus untuk booster ini 1.500 dosis.

Bapak Presiden yang kami hormati, dapat kami juga laporkan bahwa untuk Provinsi Papua, kami khususnya di tujuh kabupaten ini telah mencapai 70 persen suntikan dosis pertama dan dosis kedua mencapai 53, rata-rata 53 persen. Tentunya masih ada 22 kabupaten yang masih sangat jauh. Kami telah membagi dalam tiga klaster, yaitu klaster yang kemarin, klaster PON. Ini mohon izin, Bapak Presiden, kami berharap sebagaimana Kota Jayapura, Merauke, telah mencapai 82 (persen) akan disusul oleh kabupaten dan Timika yang insyaallah di bulan Maret bisa mencapai 80 persen.

Berikut yang klaster transit, bagi kami sudah ditentukan klaster transit seperti Nabire, Wamena, Biak, Serui. Kami berharap nanti bisa mencapai 55 persen pada bulan Maret, sekarang rata-rata di 45 sampai dengan ada yang sudah 50 persen.

Dan klaster terakhir yakni klaster pegunungan, lembah, dan daerah pesisir, yang memang masih sangat lambat, Bapak Presiden. Ini dikarenakan sebagaimana kami pernah melaporkan ke Bapak Presiden, yaitu sasaran target vaksin yang memang kalau menurut kami ini fiktif, masih menggunakan data untuk penggunaan pada politik (pilkada), sehingga kami akan melakukan penguncian ketat pada daerah-daerah transit yang diwajibkan apabila turun ke daerah tujuan itu harus wajib vaksin.

Memang sudah ada pergerakan, Pak Presiden, dari nol koma sekian persen rata-rata sekarang sudah mencapai 2 persen. Kami berharap nanti dengan pelaksanaan yang dilakukan oleh vaksinator Pemda maupun dibantu oleh Polri dan TNI, pada bulan Maret bisa mencapai 3 persen.

Yang berikut, Bapak Presiden, perlu kami laporkan bahwa cakupan vaksin khusus untuk lansia dari 173.361 target, ini kita telah mencapai 25.901 atau 14 persen. Untuk vaksin kedua, ini telah mencapai 10,85 persen.

Untuk remaja 12—17 tahun dari 400.850 kami telah mencapai 23,72 persen, untuk vaksin kedua mencapai 16,82 persen atau 68.600. Untuk anak-anak 6—11  tahun ini target vaksin 329.516 orang, yang sudah disuntikkan vaksin pertama 20.856 atau 6,31 persen. Untuk vaksin kedua 2.084 orang atau 0,63 persen.

Berikut yang kami laporkan perkembangan COVID-19. Kami laporkan di minggu terakhir bulan ini, Bapak Presiden, memang cukup signifikan kenaikan kasus terkonfirmasi di Papua ini mencapai 672, aktifnya 618, untuk kesembuhannya 53 orang, yang meninggal empat hari lalu baru 1 orang. Tentunya dari jumlah yang ada, Bapak Presiden, yang rata-rata hampir 80—85 persen ini melaksanakan isoman karena OTG.

Jumlah vaksin yang kami terima di Papua ini 1.610.836 dosis, yang sudah disuntikkan 1.320.216 dosis, sehingga di Papua kami masih punya stok vaksin 289.620 dosis. Kami laporkan ke Bapak Presiden bahwa hari ini, kemarin dan hari ini ada empat kabupaten yang memang belum bisa kita laksanakan vaksin karena kemarin stoknya habis. Dan tadi kami sudah menyampaikan kepada Bapak Kepala Dinas dan hari ini insyaallah bisa sampai dosis vaksin di empat kabupaten tadi.

Perlu kami laporkan juga kepada Bapak Presiden, rumah sakit yang tersedia di Provinsi Papua ini adalah 45, dan yang merupakan rumah sakit rujukan ada 15. Untuk ketersediaan BOR ini 550 tempat tidur, baru terpakai 75 atau 13,64 persen. Ketersediaan BOR ICU ini 102, baru terpakai 2 tempat tidur atau 1,96 persen. Untuk total BOR rumah sakit rujukan Provinsi Papua 652, yang terpakai 77 tempat tidur atau 11,81 persen.

Ini hal-hal yang perlu kami laporkan ke Bapak Presiden. Tentunya kami dari unsur Forkopimda yang ada di Provinsi Papua maupun kabupaten/kota, akan selalu berupaya untuk mempercepat pelaksanaan vaksin bagi masyarakatnya. Memang walaupun kendala masih ada, tetapi ini bukan rintangan bagi kami untuk tetap melaksanakan tugas. Mohon arahan dan petunjuk dari Bapak Presiden. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pak Kapolda, terima kasih. Pangdam, KaBinda, dan jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Provinsi Papua. Saya sangat memahami geografis wilayah yang medannya sangat berat di Papua, utamanya yang di pegunungan. Oleh sebab itu, saya titip untuk kabupaten dan kota yang interaksinya tinggi itu lebih difokuskan di sana saja, didorong agar kecepatan vaksinasinya bisa ditingkatkan. Terima kasih, Papua, terima kasih.

Yang terakhir, Kalimantan Selatan.

Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan (Sahbirin Noor)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang kami hormati dan banggakan Bapak Presiden,
Dan tentu saja seluruh jajaran dan seluruh yang mengikuti virtual kegiatan kita pada hari ini.

Kita laporkan dari Kalimantan Selatan untuk vaksinasi pertama kita berada di 85 persen dan memang yang kedua ini masih kurang lebih 50 persen, dan untuk lansia di Provinsi Kalimantan Selatan ini hampir 66 persen. Dan tentu saja beberapa kendala ini tetap ada di lapangan, namun kita berupaya keras untuk mengatasinya.

Tapi yang jelas, kami dari Kalimantan Selatan mengucapkan terima kasih dan bangga kepada Bapak Presiden karena telah menggelorakan rakyat dalam rangka percepatan, di mana kita bangsa ini sedang mengalami cobaan musibah besar. Dan ini tentunya mendorong kita semua untuk bersama-sama bisa mengatasinya. Tapi yang jelas untuk vaksin Bapak Presiden, kita masih ready, dan terima kasih kemarin kita dikirimi lagi dan siap kita aplikasikan lagi di lapangan.

Saya pikir itu saja yang dapat kita laporkan dari Kalimantan Selatan. Terima kasih, Bapak Presiden.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pak Gubernur, terima kasih. Saya lihat ini di Kalimantan Selatan memang dosis pertamanya sudah sangat tinggi 85 persen, dosis kedua di angka 50 persen. Jadi saya titip yang dosis keduanya saja yang didorong, dibantu oleh Pangdam, Kapolda, Kabinda. Saya ingin agar yang dosis keduanya ini didorong. Kemudian yang untuk dosis ketiga untuk dosis penguat atau booster yang masih 3 persen agar dikonsentrasikan di tempat-tempat yang interaksinya tinggi. Sudah. Saya kira ini Kalimantan Selatan saya lihat bagus, karena juga lansianya sudah mencapai 66 persen.

Terima kasih Pak Gub, Pangdam, Kapolda, Kabinda, dan seluruh jajaran provinsi, kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan. Terima kasih.

Maluku, terakhir ini Maluku.

Kapolda Provinsi Maluku (Lotharia Latif)
Mohon izin.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Shalom,

Yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia,
Para Menteri, Bapak KaBIN, Bapak Panglima TNI, dan Bapak Kapolri.

Mohon izin, Bapak Presiden. Kami melaporkan perkembangan di Maluku, bahwa sejauh ini Maluku tingkat kesembuhan hampir sama dengan tingkat nasional mencapai 86 persen. Kemudian angka kematian di bawah dari nasional, kami 1,6 persen, untuk nasional 2,9 persen. Dan kasus aktif kami 0,3 persen, di bawah dari nasional 9,3 persen.

Kami hadir di tempat ini bersama Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, kemudian ada tim asistensi Dankor Brimob Mabes Polri, Kabinda, dan dari Panglima Kodam Pattimura.

Kami melaporkan kegiatan dengan empat pilar yang ada TNI, Polri, Dinas Kesehatan Provinsi dan Binda, kami melaporkan bahwa tingkat vaksinasi satu bulan yang lalu masih berkisar 56 persen dan 1,5 bulan ini kami bisa mendorong sampai ke capaian menurut Diskemenkes 67,9 persen, tetapi catatan manual kami sudah mencapai 69 persen. Ini terjadi karena kendala memang informasi sinyal di beberapa daerah karena geografis Maluku, tapi kami berharap dalam beberapa minggu ke depan kami bisa mencapai capaian 70 persen.

Kemudian untuk lansia untuk vaksinasi pertama kita sudah mencapai 51,25 persen, untuk remaja 74,68 persen, dan anak-anak 28,32 persen. Dari 11 kabupaten, tertinggi adalah di Ambon 96 persen capaiannya. Tapi di tempat kami ada tiga kabupaten yang masih belum mencapai 65 persen, yaitu Tual, kemudian Seram Bagian Barat, dan Maluku Tengah. Ini semata-mata karena memang geografi dan harus ditempuh melalui lautan.

Kepada Bapak Presiden kami laporkan, bahwa kami bersama seluruh unsur terkait melaksanakan kegiatan-kegiatan akselerasi percepatan dengan mendayagunakan fasilitas yang ada. Kami melakukan kegiatan vaksinasi terapung untuk kepulauan-kepulauan, kemudian door to door kepada masyarakat yang di pegunungan, sehingga kami akan mencoba capaian mencapai 70 persen.

Kemudian data BOR yang ada di tempat kami itu sejumlah 1.388 dan baru terpakai 153, jadi baru 11 persen. Ada tiga titik untuk isoter, saat ini hanya satu yang digunakan dan pasien hanya 24 persen. Capaian dua hari yang lalu, Bapak Presiden, penambahan kasus positif 54, tapi hari kemarin terjadi penurunan 42 persen.

Karakteristik dari Maluku, kita melakukan pencegahan bersama-sama instansi terkait di pelabuhan-pelabuhan udara dan pelabuhan-pelabuhan kapal sehingga kita melakukan pemfilteran dan melakukan sampling kepada masyarakat. Apabila ditemukan belum vaksin maka kita arahkan untuk langsung vaksin, dan yang belum vaksin kedua kita arahkan untuk vaksin kedua, dan yang sudah vaksin kedua kita arahkan ke vaksin yang ketiga.

Demikan Bapak Presiden laporan dari Maluku. Selanjutnya mohon petunjuk dan arahan Bapak Presiden. Terima kasih.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Shalom.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terima kasih, Pak Kapolda. Jadi catatan saya memang di Maluku untuk dosis yang pertama mencapai 69 persen, dosis keduanya 38 persen. Oleh sebab itu, agar didorong yang dosis keduanya agar mendekati yang dosis pertama. Saya tahu, saya paham bahwa kondisi geografis yang berpulau-pulau di Maluku ini juga tidak mudah. Oleh sebab itu, saya sangat menghargai capaian 69 dan 38 persen ini, dan agar dipercepat lagi. Saya rasa itu.

Terima kasih Kapolda, Kabinda, Pangdam, dan seluruh jajaran pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota yang ada di Maluku. Terima kasih.

Kapolda Maluku (Lotharia Latif)
Terima kasih, Bapak Presiden.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bapak Ibu sekalian yang saya hormati,
Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Menteri Kesehatan beserta seluruh jajaran Kementerian Kesehatan, Kapolri beserta seluruh jajaran Polri, Panglima TNI beserta seluruh jajaran TNI, Pak KaBIN beserta seluruh jajaran Kabinda yang ada di daerah, dan seluruh pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota yang bekerja sama bahu membahu dalam rangka percepatan vaksinasi kita.

Karena memang kunci dari pengendalian COVID-19 adalah vaksinasi dan yang kedua adalah protokol kesehatan. Saya rasa kalau kedua hal ini bisa kita tingkatkan secara masif di masyarakat, insyaallah negara kita akan segera masuk dari pandemi ke endemi dan kita harapkan juga pemulihan ekonomi nasional kita bisa kita percepat.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Terima kasih. Saya tutup.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Selamat siang,
Semoga Tuhan memberkati kita.
Terima kasih.

Dialog Terbaru