Sambutan Presiden Joko Widodo pada Silaturahmi dengan Komunitas Panahan dan Peserta 2nd Bogor Open Archery, 7 Juli 2018, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 7 Juli 2018
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 3.787 Kali

Logo-Pidato2Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Sore hari ini saya sangat berbahagia bisa bertemu dengan komunitas pemanah, klub-klub pemanah, anak-anak yang jago-jago memanah.

Saya sudah berlatih lama tapi sampai saat ini juga levelnya enggak naik-naik. Sulit, ternyata tidak gampang. Oleh sebab itu, saat Bogor Open tahun yang lalu saya sebetulnya benar-benar deg-degan betul karena dilihat orang banyak, jangan-jangan enggak kena ini nanti. Tapi alhamdulillah, dapat nilai dikit-dikit enggak apa-apa tapi dapat nilai lah gitu.

Dan saya senang memang sejak usia dini, mulai anak-anak, anak-anak yang masih kecil-kecil seperti ini memang harus dimulai kalau kita ingin menjadi atlet, menjadi pemanah-pemanah yang handal, yang baik. Saya melihat di Asian Games 2018 ini pun juga target dari panahan itu emasnya paling banyak nanti. Insyaallah betul-betul dapat emasnya paling banyak di panahan.

Karena kalau dimulai dari sejak kecil, usia dini ini akan mempermudah pembibitan sejak awal. Bibit-bibit muda yang baik saya kira akan mudah kita ada regenerasi pemanah-pemanah untuk waktu-waktu yang akan datang.

Saya sangat berbahagia sekali pada sore hari ini. Tempat memanah saya di sini, dilatih di sini. Manah di sini, targetnya di arah sana. Awal-awal luput terus.  Jadi sekali lagi, inilah tempat saya dilatih memanah. Dan guru saya ya Pak Rizal, pelatih saya Pak Rizal.

Setelah ini saya mengajak untuk foto bersama di depan Istana bareng-bareng. Tapi ini saya lihat kok saya pakai jaket sendiri, saya lepas saja ya. Tapi mau saya berikan ini. Mau saya berikan jaket saya.

(Presiden RI membagikan 3 (tiga) buah jaket Asian Games 2018)

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Saya harapkan anak-anak terus berlatih, kita semuanya terus berlatih, terus ikut dalam kompetisi-kompetisi sehingga kita harapkan bibit-bibit muda ini nanti menjadi jago-jago panahan, jadi atlet panahan yang baik bagi negara yang kita cintai.

Silakan yang hafal Pancasila. Ada yang hafal Pancasila?

(Kuis dari Presiden RI kepada Perwakilan Atlet Panahan mengenai Kebinekaan Indonesia)

Dulu rumah saya di Solo itu dekat dengan yang namanya lapangan Manahan. Itu memang tempat untuk memanah. Tiap hari saya masih kecil lewat, kalau sekolah itu lewat lihat orang memanah tapi saya enggak bisa beli yang namanya alat panahan itu karena orang tua saya tidak memungkinkan membelikan saya itu. Tapi betul-betul tiap hari saya melihat orang latihan panahan tapi saya hanya lihat, kadang berhenti melihat, berhenti melihat. Baru setelah jadi presiden saya baru bisa latihan memanah. Ini patut saya syukuri, alhamdulillah bahwa apa yang saya bayangkan di waktu kecil saya bisa saya lakukan setelah saya sudah tua.

Baiklah anak-anakku semuanya, Bapak, Ibu, Saudara-saudara sekalian

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Silakan terus berlatih, ikut pertandingan-pertandingan, ikut kompetisi-kompetisi. Kita harapkan nanti bibit-bibit muda bagi atlet-atlet pemanah kita akan muncul di waktu-waktu yang akan datang.

Saya tutup.

Terima kasih,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Transkrip Pidato Terbaru