
Ini Penjelasan Presiden Soal Klorokuin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan penjelasan bahwa Klorokuin merupakan produksi dari Indonesia dalam hal ini Kimia Farma.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan penjelasan bahwa Klorokuin merupakan produksi dari Indonesia dalam hal ini Kimia Farma.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecek kesiapan Wisma Atlet, Kemayoran, Provinsi DKI Jakarta, Senin (23/3), yang rencana akan digunakan untuk persiapan penanganan Virus Korona (Covid-19).
Sehubungan semakin luasnya penyebaran wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh World Health Organization (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020, maka diperlukan langkah-langkah cepat, tepat, fokus, terpadu, dan sinergi antarKementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk melakukan refocussing kegiatan, realokasi anggaran serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.
Pemerintah menyatakan keprihatinan dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa harus menjadi korban dari penyakit Virus Korona (Covid-19) ini.
Juru Bicara Penanganan Wabah Virus Korona (Covid-19), Achmad Yurianto, menyampaikan update dari kasus positif yang dirawat sampai dengan hari ini, ada penambahan kasus positif sebanyak 64 orang sehingga totalnya adalah 514 orang.
Virus Korona (Covid-19) tidak mengenal latar belakang suku, agama, ras apapun juga, bisa menyerang siapa saja dengan waktu yang sangat cepat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendoakan agar Bangsa Indonesia keluar dari kesulitan selekas mungkin.
Data yang dimiliki Indonesia dan global, kelompok muda memiliki daya tahan yang lebih baik dibanding dengan usia lebih lanjut, namun bukan berarti tidak dapat terkena, bisa dan memungkinkan tanpa gejala.
Juru Bicara (Jubir) Penanganan Wabah Virus Korona (Covid-19), Achmad Yurianto menyampaikan bahwa update kasus konfirmasi positif sampai tanggal 21 Maret, ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang, sehingga total kasus adalah 450 orang.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, memberikan penjelasan bahwa saat ini sangat berbeda dengan tahun 1998 atau 2008 karena sekarang yang terjadi memang adalah kepanikan seluruh pasar keuangan global, termasuk juga pemilik-pemilik modal di seluruh dunia.