Catatan dari Kunjungan Delegasi Federasi Pengusaha Prancis/Mouvement Des Enterprises De France (MEDEF) ke Indonesia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 11 Desember 2022
Kategori: Evaluasi
Dibaca: 1.375 Kali

Pada tanggal 30 November 2022, Presiden RI Joko Widodo menerima delegasi Mouvement des Entreprises de France (MEDEF) di Istana Kepresidenan Jakarta. Delegasi dipimpin oleh Philippe Louis-Dreyfus, Ketua Dewan Bisnis Prancis-Indonesia MEDEF. Sebelumnya, MEDEF telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Perindustrian (Menperin), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Meskipun organisasi MEDEF kurang familiar bagi masyarakat, tetapi tampaknya organisasi ini memiliki potensi yang besar untuk dapat bekerja sama dengan dunia usaha Indonesia. Di bawah ini disampaikan catatan hal-hal terkait dengan MEDEF. Pertama, gambaran umum tentang MEDEF; kedua, kerja sama Indonesia-MEDEF yang telah berjalan selama ini; dan ketiga, langkah ke depan yang dapat dibuat oleh Indonesia untuk memaksimalkan kerja sama dengan MEDEF.

Gambaran Umum tentang MEDEF
MEDEF merupakan federasi pengusaha/pebisnis terbesar di Prancis. MEDEF didirikan pada tahun 1988, menggantikan Conseil National du Patronat Français (CNPF) atau National Council of the French Employers. Lebih dari 95 persen perusahaan anggota MEDEF adalah usaha kecil dan menengah (UKM), yang rata-rata memiliki 47 karyawan.

MEDEF memiliki 173 ribu perusahaan anggota, yang terdiri dari: 122 organisasi teritorial (113 di Prancis dan 9 di luar negeri), 77 federasi profesional yang menyatukan semua sektor bisnis (industri, jasa, konstruksi, perdagangan, dll.), serta 14 associated organisations and partners. Keanggotaan tersebut mewakili 10,2 juta karyawan (yaitu lebih dari sepertiga dari semua karyawan Prancis). Adapun struktur organisasi MEDEF terdiri dari:
a. Chairman MEDEF: Geoffroy Roux de Bézieux.
b. Deputy Chairman: Patrick Martin.
c. Executive Board, yang terdiri dari 45 orang anggota.
d. Executive committee (disebut “Comex 40“), yang terdiri dari 40 pengusaha muda generasi baru. Komite ini berfungsi untuk mengkaji tantangan sosial utama di masa depan dengan sudut pandang baru.
e. 14 Komisi, yang mengomunikasikan tentang posisi mereka terkait semua hal yang berdampak pada perekonomian dan perusahaan.

Setiap tahun MEDEF memiliki dua acara besar, yaitu: (i) pertemuan sektor digital (akhir Juni); dan (ii) pertemuan dengan para pengusaha Prancis (akhir Agustus). Pertemuan-pertemuan tersebut bertujuan untuk:
a. Meningkatkan kesadaran di kalangan pengusaha tentang tantangan teknologi digital dan digitalisasi ekonomi.
b. Mendiskusikan perubahan besar yang terjadi di dunia.

Kerja Sama Indonesia-MEDEF
Hubungan bilateral Indonesia-Prancis sendiri telah terjalin dengan baik sejak September 1950, terlebih karena Indonesia dan Prancis memiliki kesamaan prinsip politik luar negeri yaitu politik bebas aktif dan politique de I’independance. Prancis merupakan salah satu negara tujuan ekspor Indonesia dengan komoditas unggulan, antara lain: minyak sawit dan olahannya, elektronik, alas kaki, furnitur, karet, pakaian, kopi, teh, dan minyak atsiri. Prancis menempati peringkat ke-5 mitra dagang penting Indonesia di wilayah Eropa.

Pada tahun 2020, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Prancis bersama dengan MEDEF Internasional Prancis telah mengadakan Indonesia Infrastructure Investment Forum. Pada pertemuan tersebut, Dubes RI mengajak pengusaha Prancis untuk memanfaatkan ASEAN bukan hanya sebagai pasar, namun juga sebagai production base dengan memanfaatkan mekanisme di ASEAN, antara lain Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Selain itu, pertemuan juga membahas tantangan dan peluang penguatan kerja sama business-to-business antara Indonesia dan Prancis termasuk dalam mengatasi dampak krisis COVID-19, serta sektor prioritas lainnya, yaitu energi, transportasi, maritim, dan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Beberapa kerja sama yg berhasil terjalin antara Indonesia dan Prancis di masa pandemi, antara lain: Agence Française de Développement/AFD (Badan Pembangunan Prancis) dan PT SMI yang menandatangani kerja sama senilai 150 juta Euro untuk proyek infrastruktur hijau dan pembangunan infrastruktur kesehatan. AFD juga telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia senilai 300 juta Euro untuk mendukung mitigasi dampak COVID-19 dan pemulihan ekonomi. Selain itu, beberapa perusahaan Prancis seperti Decathlon, L’Oréal, dan Michelin juga aktif mendukung upaya mitigasi COVID-19 di Indonesia, bekerja sama dengan Gugus Tugas COVID-19.

Dari segi investasi, BKPM mencatat realisasi investasi Prancis di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 16,89 juta Dolar Amerika Serikat (AS) untuk 255 proyek. Angka tersebut naik signifikan dibandingkan dengan tahun 2018 yang bernilai 13,10 juta Dolar AS untuk 186 proyek. Lebih lanjut, menurut catatan Kementerian Luar Negeri, kinerja perdagangan RI-Prancis menunjukkan peningkatan sebesar 10,9 persen pada periode Januari-September 2022 dengan nilai total 1,8 miliar Dolar AS. Selain itu, terdapat peningkatan signifikan dalam investasi Prancis di Indonesia yaitu sebesar 480 persen dari 25 juta Dolar AS pada tahun 2020 menjadi 145 juta Dolar AS di tahun 2021.

Terdapat potensi kerja sama untuk membangun energi terbarukan di Indonesia, seperti adanya proyek cofiring batu bara dengan amonia, pembangkit listrik panas bumi, floating solar panel, hydropower, pengembangan energi nuklir berbasis riset; dan kerja sama pada teknologi sistem penyimpanan baterai listrik. Hal ini menunjukkan perusahaan-perusahaan Prancis memiliki minat besar dalam berinvestasi di Indonesia, khususnya sektor transisi energi.

Langkah ke Depan Kerja Sama Indonesia-MEDEF
Sehubungan dengan kunjungan delegasi MEDEF kali ini, Pemerintah Indonesia dapat memanfaatkannya untuk:
a. Mendorong minat perusahaan anggota MEDEF untuk berinvestasi dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia.
b. Menjajaki peluang kerja sama lebih lanjut dengan MEDEF dalam hal transformasi ekonomi berbasis digital, mengingat MEDEF secara rutin memiliki pertemuan tahunan terkait digitalisasi ekonomi.
c. Mengajak para pengusaha Prancis untuk memanfaatkan ASEAN bukan hanya sebagai pasar, namun juga sebagai production base dengan memanfaatkan mekanisme di ASEAN, antara lain Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Di samping itu, untuk menarik minat MEDEF meningkatkan investasi di Indonesia, Pemerintah perlu menunjukkan bahwa:
a. Indonesia berkomitmen memperbaiki daya saing dan iklim investasi dengan menciptakan berbagai kebijakan strategis, termasuk prosedur kemudahan perizinan bisnis; meningkatkan produktivitas dan kompetensi tenaga kerja; pemberian fasilitas perpajakan dan nonperpajakan; dan peningkatan infrastruktur.
b. Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk terus melakukan transformasi ekonomi dan reformasi birokrasi, serta memfasilitasi dan memberikan insentif fiskal dan nonfiskal bagi investor asing, terutama yang berinvestasi dalam sektor prioritas, guna menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.

Secara umum, Pemerintah Indonesia perlu terus menjaga dan meningkatkan hubungan bilateral dengan Prancis, sebagai salah satu mitra kerja sama ekonomi yang strategis. Peningkatan kerja sama tersebut dapat dilakukan pula dengan memanfaaatkan Keketuaan Indonesia pada ASEAN tahun 2023 untuk meningkatkan investasi Prancis di sektor-sektor strategis Indonesia.

Referensi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. https://www.ekon.go.id/info-sektoral/17/86/berita-iiif-2020-perkuat-kerja-sama-ekonomi-indonesia-perancis-untuk-atasi-dampak-pandemi (diakses tanggal 29 November 2022).

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. https://kemlu.go.id/paris/id/news/7026/utusan-khusus-kemlu-prancis-temui-dubes-ri-bahas-peningkatan-kerja-sama-ekonomi (diakses tanggal 29 November 2022).

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. https://kemlu.go.id/paris/id/news/7402/iiif-2020-covid-19-tak-surutkan-antusiasme-pengusaha-prancis-berinvestasi-di-indonesia (diakses tanggal 29 November 2022).

Mouvement des Entreprises de France (MEDEF).  14627-10779-plaquette-medef-2019-en.pdf (diakses tanggal 29 November 2022).

Evaluasi Terbaru