Peninjauan Panen Raya Padi di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, 11 Maret 2023

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 11 Maret 2023
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 420 Kali

Keterangan Pers Presiden Joko Widodo setelah Peninjauan Panen Raya Padi di Desa Kartoharjo, Ngawi, Jawa Timur, 11 Maret 2023

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, ini setelah kemarin di Kebumen, kita sekarang ikut panen raya di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Saya melihat memang ada perbedaan, terutama di produktivitas per hektare. Di sini sudah ada yang mencapai 10,5 ton per hektare, ada yang 8 ton per hektare yang kemarin di sana 5,5-6 [ton per hektare]. Saya kira memang setiap daerah memiliki kesuburan yang berbeda-beda, memiliki manajemen yang berbeda-beda mengenai pengairan dan lain-lain, sehingga menurut saya ini baik untuk petani.

Tapi yang paling penting, memang harga gabah harus segera ditentukan, jangan sampai harganya jatuh karena ini panen raya di mana-mana. Ini yang segera nanti akan diumumkan oleh Badan Pangan [Nasional], sehingga pembelian Bulog menjadi jelas. GKP [gabah kering panen]-nya berapa. Ya, itu.

Wartawan
Untuk pupuk bagaimana, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pupuk tadi, kalau di Kebumen kemarin dikeluhkan, di sini kok enggak ya? Ya, setiap daerah beda-beda, beda-beda. Saya kira beda-beda.

Wartawan
Tapi secara nasional memang suplainya kurang?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, memang suplainya kurang.

Wartawan
Paling ideal harga gabah berapa, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nanti, Badan Pangan [Nasional] akan mengumumkan, bukan saya.

Wartawan
Pak, harga beras masih…

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tapi, yang paling penting jangan sampai jatuh di bawah biaya/cost yang telah dikeluarkan oleh para petani. Itu saja yang paling penting.

Wartawan
Terima kasih, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Karena ini panen raya, panen raya. Kalau enggak dijaga harganya pasti akan jatuh, baik gabahnya maupun berasnya. Yang sulit, pemerintah itu menyeimbangkan. Harga di petani wajar, artinya dapat keuntungan. Harga di pedagang wajar, artinya pedagang dapat keuntungan. Harga di konsumen, di masyarakat juga wajar. Mencari keseimbangan seperti itu yang tidak gampang. Ya.

Wartawan
Terima kasih, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, iya. Saya mengajak kepada seluruh petani di tanah air. Karena ini airnya masih ada, masih ada hujan. Setelah dipanen, jangan diberi jeda. Langsung diolah lagi tanah, tanam lagi, karena ini airnya masih ada. Ya, terima kasih.

Wartawan
Terima kasih, Pak.

Keterangan Pers Terbaru